PWMU.CO – Bagaimana agar kita bisa menggali informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu sesingkat-singkatnya?
Ria Pusvita Sari punya jawabnya. Koordinator Internasional Class Program (ICP) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik itu membeberkan kiat atau teknik bagaimana membaca yang cepat dan efektif, Jumat (20/7/18).
Vita—sapaan populernya—mengungkapkan, setiap tahun ada ratusan ribu judul buku yang diterbitkan di dunia ini. “Karena itu mempelajari speed reading penting sekali karena ini adalah bekal kalian dalam dua tahun ini,” ujarnya saat menyampaikan materi dalam “Pelatihan Membaca Cepat dan Efektif Speed Reading” yang diikuti siswa kelas V SDMM.
Pengajar matematika itu tak lupa menyampaikan kisah tentang Steve Snyder, seorang peneliti literasi. “Dia pernah membaca 14 buku dalam penerbangannya dari Los Angeles dan Sydney, Australia,” cerita Vita.
Kecepatan membaca Steve, ungkap Vita, sekitar 5 ribu kata per menit (kpm). “Itu yang disebut Stave sebagai ‘kecepatan jogging.’ Ketika membaca dengan kecepatan 10 ribu kpm, Steve menyebutnya sprint,” ujarnya.
Karena itu, Vita melanjutkan, butuh konsentrasi agar dapat membaca cepat. “Salah satunya adalah dengan cara seperti dalam slide ini,” tuturnya sembari menunjukkan slide yang bergambar garis-garis yang tidak beraturan.
“Coba perhatikan arah bintang yang berjalan sehingga kalian dapat fokus ke arah garis yang berjalan ini,” pinta Vita. Mata para siswa pun mengikuti arah bintang yang berjalan mengikuti garis berliku.
“Selain dibutuhkan konsentrasi tinggi, pandangan mata juga berpengaruh dalam membaca cepat dan efektif,” jelasnya
Ada dua hal yang harus diperhatikan soal pandangan mata ini. “Pertama soft focus, yakni memusatkan pandangan pada spasi antarkata. Kedua, three focus, yakni memusatkan pandangan pada tiga bagian halaman buku saja. Ini lebih cepat jika sudah terlatih,” urai dia.
Sebelum membaca cepat dengan soft focus atau three focus, ada cara cepat dalam memahami isi bacaan secara sekilas. “Yakni dengan scanning, dengan tiga metode, yakni menyapu (dari atas ke bawah untuk setiap halaman), metode U, dan metode sky (zigzag),” urainya.
Vita menjelaskan, bagi pelajar, khususnya ketika mereka memahami bacaan, penting juga menggali 5W 1H yang terkandung dalam bacaan. “Sehingga kualitas membaca mereka lebih efektif,” ujarnya.
Adapun 5 W 1 H yang dimaksud vita adalah who (siapa), where (di mana), what (apa), when (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana).
Menurut aktivsi Nasyiataul Aisyiyah ini, speed reading akan lebih lengkap jika disusul dengan mind mapping (pemetaan pikiran). “Nanti kalian akan praktik di kelas dengan ustadz atau ustadzah bagaimana membuat mind mapping yang menarik,” ujarnya memancing gairah siswa. (ZAW)