PWMU.CO – Salah satu penanda baik dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa adalah kehadirannya yang bermanfaat bagi lingkungan yang didatanginya. Begitu pula yang dilakukan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kelompok KKN 47 di Desa Wonorejo, Bantur, Kabupaten Malang. Mereka mengajak warga setempat mengolah buah salak menjadi lebih bernilai secara ekonomis, dengan mengolahnya menjadi nugget.
“Setelah melakukan survei beberapa kali, kami menemukan adanya sebuah potensi yang dapat dikembangkan. Yaitu buah salak. Hampir setiap rumah memiliki tanaman salak. Namun, karena keterbatasan pengelolaan warga banyak menebang salaknya dan beralih ke tanaman lain,” jelas Koordinator Desa KKN 47, Danang Kurniawan, tentang asal muasal inovasi nugget salak, (20/7).
Dalam kajian para mahasiswa KKN, buah salak sendiri memiliki banyak manfaat. Selain dapat mengatasi diare, salak juga memelihara kesehatan mata, mengatasi rasa mual saat hamil muda, dan yang paling penting dan bermanfaat bagi masyarakat yaitu dapat membantu program diet. “Manfaat-manfaat tersebut disebabkan karena kandungan buah salak yang sangat banyak antara lain protein, vitamin B, kalsium, kalium dan lain-lain. Buah salak sendiri tidak memiliki kandungan kolesterol,” tambah Danang.
Usai penelitian dan uji coba, kelompok KKN 47 mengadakan sosialisasi inovasi nugget salak bagi ibu-ibu PKK Desa Wonorejo. Antusias ibu-ibu sangat baik yang dapat dilihat saat penyampaian materi ibu-ibu memperhatikan dengan seksama dan aktif bertanya. Selain penyampaian materi mahasiswa KKN yang dibina Dewi Nurjannah MM itu juga melakukan demo memasak nugget salak. Para Ibu dengan semangat mendekati alat dan bahan yang telah disediakan. Termasuk mencoba membuat sesuai dengan instruksi pemateri yang juga anggota KKN.
Kegiatan tersebut semakin menarik karena ada screening kesehatan yang juga dilakukan oleh mahasiswa KKN. Selain itu mereka juga melakukan pengecekan kesehatan yang meliputi tensi darah, cek mata, cek telinga, pengukuran berat badan, lingkar badan, dan tinggi badan. Pengecekan ini dilakukan secara gratis yang diikuti dengan pemberian informasi kesehatan dari hasil cek tersebut. Sosialisasi juga dimeriahkan dengan adanya kupon undian yang berhadiah door prize yang telah disediakan.
“Warga cukup senang melihat antusias masyarakat sekitar Desa Wonorejo dalam pelatihan pembuatan Nugget Salak. Setelah pelatihan, diharapkan memantik inovasi masayarakat dalam mengolah hasil SDA yang ada agar memiliki nilai jual yang lebih,” terang Danang.
Sementara koordinator bidang Ekonomi dan Kewirausahaan KKN 47 UMM, Titin Estianti, berharap dengan kegiatan itu warga dapat melestarikan potensi yang telah dimiliki. “Pelatihan inovasi ini nantinya akan meningkatkan perekonomian warga melalui nugget salak yang telah dipelajari dan dipraktikkan bersama,” jelasnya.
Selamat! (humaskkn47umm)