PWMU.CO-Presensi elektronik finger print sudah diterapkan di SMP Muhammadiyah 4 Gadung Surabaya cukup lama. Siswa saat datang langsung check clock kehadirannya dengan menempelkan jari yang sudah teregister pada alat itu hingga bungi klik sebagai tanda terekam. Setelah itu, mesin yang terhubung dengan server akan mengirimkan data tersebut kepada wali murid di rumah.
Bagi siswa baru kelas 7, ini pengalaman pertama mereka lapor kehadiran lewat finger print yang dimulai Selasa (24/7/2018). Sebanyak 78 siswa ramai-ramai merekamkan sidik jarinya secara bergantian. Beberapa siswa masih malu-malu menempelkan jarinya pada alat yang sudah tersedia.
Saat sidik jari terekam, suara mesin langsung berkata ”thank you” menjadi kegembiraan sendiri. Ada siswa yang menjawab,” Sama-sama.” Lalu mereka tertawa.
Para siswa baru berkata, awalnya takut waktu diminta berkumpul untuk absen. Dikira ada panggilan imunisasi lagi. ”Ternyata merekam sidik jari ke mesin absen. Bilangnya tadi langsung dikirimkan ke orang tua datanya tiap hari. Jadi takut kalau berangkat atau pulang sekolah terlambat. Orang tua pasti tahu,” ujar Adam, siswa kelas 7A.
Lain lagi dengan Khalwa. ”Alat seperti ini pernah mencoba di kantor ayahku, tapi waktu itu bunyinya please try again waktu jariku aku tempelkan. Ternyata harus di-input dulu baru bunyi thank you,” kata siswa kelas 7C ini.
Bambang Dian Asmoro, operator sekolah, menjelaskan, alat ini membantu input presensi siswa. ”Presensi dengan mesin ini lebih akurat dan cepat dibandingkan cara manual. Datanya juga langsung diketahui orangtua untuk mengetahui kehadiran anaknya di sekolah,” kata dia menerangkan. (Taufiq)