PWMU.CO – Demi kesembuhan anaknya, Khusaini, 40 tahun, warga Dusun Amburan, Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, rela menggadaikan rumahnya.
Kisahnya berawal dua tahun yang lalu, saat putrinya, Selly Anggraini, divonis oleh dokter menderita Hidrosefalus dengan keadaan fisik: kepala membesar.
Dalam bahasa medis, hidrossefalus adalah kelainan kongenital akibat penumpukan cairan serebrospinalis di bagian ventrikel otak.
“Sampai saat, Selly sudah mengalami tiga kali operasi di RSU dr Soetomo Surabaya, namun sampai sekarang belum nampak perkembangan berarti,” ujar Liza Rahmawati SPd.
Sekretaris Departemen Sosial dan Kesehatan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik itu berkunjung ke rumah Selly bersama Restu Wardani SPd—satu departemen di PDNA—dan Lazismu Kantor Layanan (KL) Cerme, Gresik, Rabu (25/7/18).
Khusaini menuturkan, hasil kontrol terakhir bulan Juli 2018 ini cairan di otak Selly menumpuk lagi sehingga harus dilakukan operasi lagi.
“Dengan beberapa pertimbangan, keluarga belum menyetujui tindakan tersebut,” jelas Khusaini. “Saya tidak berani tanda tangan lagi, meskipun biayanya ditanggung BPJS. Sebab untuk biaya kos dan makan beberapa hari di sana (RSU dr Soetomo) kami tidak punya,” imbuhnya.
Muchlis, ibu Selly, menuturkan, dulu saat kali pertama Selly operasi, dia belum punya kartu BPJS sehingga harus membayar sebagai pasien umum. “Waktu itu kami berutang Rp 10 juta dan sampai saat ini utang tersebut belum lunas, bahkan nilainya menjadi Rp 30 juta karena berbunga. Kami baru bisa membayar Rp 12 juta,” ungkapnya.
Dia bercerita, untuk mendapat pinjaman itu, terpaksa ia harus menggadaikan rumahnya. Meski kini rumahnya masih bisa ditempati, tapi harus menbayar bunga Rp 1 juta tiap bulan, sehingga utangnya beranak-pinak sampai sebesar itu.
Selly anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Khusaini dan Muchlis kini kondisinya semakin memprihatinkan. “Ayahnya yang hanya sebagai buruh tani dan ibunya yang hanya ibu rumah tangga tidak bisa berbuat banyak, karena keterbatasan biaya, kontrol ke RS jika punya uang saja,” terang Muchlis.
Kepala Lazismu Kantor Layanan Cerme Bambang menyampaikan, pihaknya akan menyediakan transportasi ke RS jika Selly melakukan kontrol.
Dia juga berharap, netizen bisa membantu meringankan beban keluarga Khusaini untuk proses penyembuhan Selly melalui Lazismu KL Cerme yang kali ini bersinergi dengan PDNA Gresik. Dengan transfer ke rekening 7113056872 (bank syariah mandiri/BSM) a.n. Lazismu Cerme.
“Untuk memudahkan identifikasi, berikan angka 5 di belakangnya. Contoh 100.005,” jelasnya. Untuk konfirmasi lebih lanjut bisa kontak atau kirim pesan singkat ke nomer 081330270943 (Bambang), 085232614174 (Slamet), atau 085745350157 (Afi). (Afiana)