PWMU.CO – SMK Muhammadiyah 3 Gresik—atau yang dikenal dengan sebutan SMK Matig—melalui Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), menjalin kerjasama dengan Lincoln University College Malaysia dan Hatyai University Thailand.
Penandatanganan nota kesepahaman alias memorandum of understanding (MoU) diteken di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unimus, Kedung Mundu, Semarang, Sabtu, (23/7/18). Hadir mewakili SMK Matig untuk menyerahkan MoU adalah Ahmad Khamdi Musthofa, Ketua Bursa Kerja Khusus (BKK).
Bersamaan dengan penandatangan MoU, juga digelar seminar INseIDEA (International Seminar on Innovation and Development of Education of Asia) di Aula RSGM.
Tampil sebagai pembicara utama Prof Dr Masrukhi MPd (Rektor Unimus), Dr Kasiyarno MHum (Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta), Asst Prof Dr Wittawat Didyasarin Sattayarak (President of Hatyai University, Thailand), Prof Peter L Schneller PhD (Chair-Subcommite of Teacher Education (SCOTE) University Of Mount Union USA), Prof Dato’ Bibi Florina Abdullah (President Of Lincoln University College Malaysia), dan Prof Mohamed Ibrahim bin Abdul Mutalib (Vice Cancellor of Universiti Teknologi Petronas Malayasia).
Kepala SMK MAtig Drs Su’aib MM mengatakan, kerjasama internasional diharapkan mampu menjadikan peserta didik memiliki mindset global.
“Adanya kerjasama internasional ini semoga membuka wawasan siswa SMK Muhammadiyah 3 Gresik agar berwawasan global dan bisa lebih bersaing secara nasional maupun internasional,” ujarnya.
Su’aib menjelaskan, untuk keperluan kerjasama internasional itu SMK Muhammadiyah 3 Gresik telah menyiapkan para siswanya untuk magang di “Kampung Inggris” Pare, Kediri. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, sebagai salah satu syarat dalam MoU.
“Jadi sekolah tidak hanya membekali peserta didik dengan pemagangan di industri selama enam bulan untuk melatih softskill kejuruan yang sesuai dengan dunia Industri,” terangnya. (AKM)
Discussion about this post