PWMU.CO-Saat pelajaran Bahasa Indonesia, siswa kelas VIII SMP Aisyiyah Boarding School Malang berhamburan keluar kelas, Rabu (1/8/2018). Mereka pergi ke banyak tempat berbeda. Ada yang ke toko, warung, rumah tetangga, SDN Lawang, Mapolsek, Koramil, kantor Telkom, dan lainnya.
Pada jam pelajaran itu guru Bahasa Indonesia M. Anis memberikan tugas wawancara. Sebelum tugas dilaksanakan para siswa menentukan dulu topik bahasan dan narasumbernya. Setelah itu mereka keluar mencari narasumber yang akan diwawancarai.
Pengalaman wawancara ini ternyata seru. Bermacam cerita disampaikan siswa sewaktu kembali ke kelas. Disantika Amanda La Nua yang memilih wawancara ke SD Negeri Lawang 5 mengaku sangat gembira.
“Alhamdulillah, selain mengerjakan tugas Bahasa Indonesia, saya berkesempatan bernostalgia dengan guru dan sekolah saya,” katanya dengan wajah sumringah.
Beda sekali dengan pengalaman Gangga Devi Ibra Zulkarnaen yang cemberut. ”Tadi saya ditolak oleh pedagang rujak itu,” katanya dengan ekspresi kecewa.
Kisah Umairah Tri Handayani lain lagi. Dia tampak berbunga-bunga ketika bercerita. ”Kalau saya malah dikasih ikan bakar gratis,” ujar Umairah sambil menunjukkan bungkusan ikan bakar. Dia tertawa bahagia.
Guru Bahasa Indonesia M. Anis menjelaskan, tugas wawancara merupakan materi yang hari itu dipelajari. Masing-masing siswa diberi kebebasan untuk menentukan responden yang diwawancarai. ”Tugas ini memenuhi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar siswa. Setiap siswa ditantang mampu berkomunikasi dengan orang yang baru dikenal,” katanya. (Anis)