PWMU.CO – Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah dan Tsanawiyah Muhammadiyah (MTsM) 10 Mojopetung, Dukun, Gresik, “resmi” diproyeksikan sebagai madrasah tahfidh alias sekolah yang mengutamakan hafalan Alquran.
Hal itu mengemuka saat Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Mojopetung mengikuti “Review dan Pendampingan Program Kerja dan Anggaran Sekolah dengan Tim Pengabdian pada Masyarakat (PPM) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Rabu (2/8/18).
Dosen Ekonomi dan Bisnis UMG Abdurrahman Faris Indriya SE MSM yang menjadi salah satu Tim PPM UMG mengatakan, review dan pendampingan oleh tim PPM UMG ini mencakup pengembangan visi dan misi madrasah, serta cara mempromosikan madrasah sebagai sekolah tahfidh, di antaranya dengan menggunakan media sosial.
Kepala MTsM 10 Mojopetung Drs Zakariya menyambut baik ide itu. “Insyaallah kami target 7 juz bisa kami realisasikan, karena telah berintegrasi dengan Pondok Pesantren Muhammadiyah Ulul Albab,” ungkapnya.
Dalam pertemuan ini tokoh pendidikan yang pernah menjabati Rektor UM Dr Sarwo Edy memaparkan strategi untuk program itu. “Semua guru wajib berperan aktif dalam program madrasah tahfidh secara berkelanjutan mulai dari Kelompok Bermain Al Walidah, Aisyiyah Bustanul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah, hingga MTsM 10,” terangnya.
Yang disebut Sarwo adalah perguruan Muhammadiyah yang ada di bawah naungan Majelis Dikdasmen PRM Mojopetung.
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun Firman Susanto Nur mengapresiasi kegiatan ini.
“Upaya pengembangan dan pembinaan lembaga Muhammadiyah seperti ini akan memacu semangat kemajuan bagi lembaga pendidikan Muhammadiyah lain di kecamatan Dukun,” ungkanya.
Ketua Majelis Diikdasmen PRM Mojopetung Syaiful Arif MPd menyampaikan, pendidikan setiap waktu berubah, maka sebagai guru harus dapat menyikapi perubahan, termasuk hadirnya madrasah tahfidh tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, anggota Tim PPM UMG lainnya, Syaiful SE MM menyampaikan tentang managemen, proses, dan prinsip penganggaran sekolah.
“Pada prinsipnya anggaran madrasah harus dijalankan dengan jujur, sewajarnya, dan tepat sasaran,” paparnya.
Dia juga berpesan kepada kepala madrasah dan dewan guru agar tidak segan-segan melakukan koordinasi dengan tim PPM UMG mengenai tindak lanjut program-program yang telah direncanakan.
Ikut mengikuti kegiatan ini adalah MTs. Muhammadiyah 1, SD Muhammadiyah 1 dan SD Muhammadiyah 2 Padang Bandung, Dukun, Gresik.
(Intan Dini Fitri)