PWMU.CO – 55 tahun bagi sebuah amal usaha Muhammadiyah (AUM) merupakan usia yang “matang”. Menandai milad ke-55, SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo punya cara tersendiri untuk mengungkapkan rasa syukur. Yaitu melaunching pondok pesantren atau yang familiar Muhammadiyah Boarding School (MBS), dengan nama Al-Kahfi, (1/8).
Untuk membentuk karakter positif peserta didik, sekolah Muhammadiyah sebagai ujung tombak Persyarikatan memang harus punya keunggulan disbanding sekolahan lazimnya. “Dengan berdirinya ma’had Al-Kahfi SMA Muhipo dalam Milad ke-55 ini penanda bahwa kami harus terus bergerak menuju terwujudnya sekolah Islam yang unggul dan berkemajuan,” demikian kata Kepala SMA Muhipo, Muhammad Kholil tentang sekolahnya yang terus melakukan peningkatan kualitas pendidikan, akademis maupun non-akademis.
Setahun sebelum launching ini, cerita Kholil, pihak sekolah telah melakukan beberapa upaya menuju budaya MBS. Sekolah telah menjalin kerja sama dengan PTQ (Pendidikan Tahfidh al-Quran) Aisiyah dan PTQ Muhammadiyah Ponorogo untuk program Tahfidhul Quran. “Usaha penerapan norma-norma nilai keIslaman siswa juga kami lakukan dengan kegiatan seperti shalat jamaah, Mabit (Malam Bimbingan Iman dan Taqwa), shalat malam berjamaah, program kelas Tahfidh, dan lain-lain.
“Alhamdulillah berbagai program tersebut berjalan dengan baik. Maka tahun ini kami membuka Boarding School yang saat ini sudah dihuni oleh 27 santriwan-santriwati. Kehadiran pesantren menjadi keunggulan kita, dan tentu saja diharapkan mampu menambah peran sebagai alat dakwah Muhammadiyah,” terang Kholil.
Pada kesempatan sama, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo Maftuh Bahrul Ilmi mengucapkan selamat ulang tahun ke 55 untuk SMA Muhipo. “Dengan iringan doa dan harapan semoga SMA Muhipo tetap jaya selamanya, abadi di hati, dan terus semakin maju,” kata Maftuh mengawali sambutan sambil menyatakan usia 55 tahun adalah usia yang matang bagi perjalanan atau prinsip hidup seseorang.
Maftuh lantas menguraikan tentang perkembangan pondok pesantren di Kabupaten Ponorogo yang mencapai 106 buah. “Dari sekian itu, Muhammadiyah masih memiliki 6 pondok pesantren. Sehingga adanya Ma’had Al-Kahfi ini menambah jumlah pondok pesantren milik Muhammadiyah.”
Maftuh lantas berpesan tentang 3 tujuan pokok pendidikan Muhammadiyah yang harus ditanamkan dalam AUM Pendidikan. Yaitu membentuk insan yang unggul iman dan takwa, dan membentuk insan yang cinta tanah air. “Ketiga, membentuk insan yang bertanggung jawab terhadap terwujudnya masyarakat utama dengan amal yang shaleh dan shalehah.”
Sebelumnya, ketua panitia Milad ke-55 SMA Muhipo Bambang Supriadi Saifullah menyampaikan tujuan resepsi milad. “Mengingat dan mensyukuri apa yang telah diperjuangkan dan dilakukan oleh para pendahulu kita. Semoga dengan usia yang lebih dari setengah abad menjadikan spirit baru untuk terus mengembangkan, meneruskan perjuangan dan semoga lebih jaya dari tahun-tahun sebelumnya,” terangnya tentang acara yang bertema “a better education to achieve your dreams” itu. (diyah)