PWMU.CO – Senyampang Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi adalah keturunan Indonesia, ada baiknya warga negeri ini segera mendaftar untuk haji. Siapa tahu, dengan adanya kedekatan kekerabatan Saudi dan Indonesia, kuota haji untuk Indonesia bisa bertambah.
Demikian dikatakan pengasuh pondok pesantren Darul Muslimin MMBS SMP Muhammadiyah 1 Pare Kabupaten Kediri Muhammad Tallase Lc dalam kajian Ahad Pagi Fajar Sholihin. Bertempat di halaman Masjid Sholihin Jalan Argo Wayang Kampung Taruna Kelurahan Pare, (5/8/ 2018), Tallase bercerita tentang silsilah Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi.
“Nama lengkap Menteri Haji dan Umroh Kerajaan Arab Saudi adalah Muhammad Saleh bin Taher Al-Bantany. Nama akhirnya, Al-Bantany, disematkan pada asal-muasal nenek-moyang sang menteri. Kata ini diambil dari Banten, Provinsi Indonesia yang letaknya berada di ujung barat Pulau Jawa,” jelas Tallase.
Keberadaan Menteri Saudi yang keturunan Indonesia ini, kata Tallase, sesungguhnya peluang bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan perundingan meminta jatah kuota haji Indonesia bisa ditambah. “Alasannya jelas bahwa umat Islam yang berasal dari Indonesia merupakan umat pemeluk agama Islam terbesar di dunia.”
“Dan faktanya umat Islam Indonesia jika ingin melakukan ibadah haji baru bisa mendapatkan nomor urut ibadah haji sekitar 20 tahun lagi,” lanjut Tallase sambil menyebut bahwa sang Menteri beberapa kali menyebut ingin menyambung kekerabatan dengan keluarga besarnya di Indonesia,
Lebih lanjut, Tallase, menyebutkan bahwa Al-Bantany yang disematkan pada Menteri Muhammad Saleh bin Taher karena memang Ayahanda lahir dari seorang ibu keturunan asli Provinsi Banten. Menurut pria yang pernah tinggal di Madinah selama 4 tahun itu, sang Menteri juga mengaku sebagai bagian dari keturunan bangsa Indonesia. “Dan, terbukti sebagian besar keluarganya dari keturunan Ayahnya itu di berdomisili di Banten.”
Alumnus Islamic University of Madinah itu bercerita, perjalanan kakek sang menteri ratusan tahun yang lalu aslinya dari kota Hadramaut, Yaman. Sang kakek pernah merantau hingga sampai ke Indonesia, dan menikah dengan seorang perempuan warga negara Indonesia asli kota Banten. Dari pernikahan itu lahirlah Taher, sang ayahanda sang menteri. Konon, Taher diminta oleh kerabatnya di Saudi. Menikah dengan warga Saudi, lahirlah sang menteri
Dalam susunan kabinet Arab Saudi, Muhammad Saleh bin Taher Al-Bantany diberi tugas oleh kerajaan agar mengawal perubahan besar untuk meningkatkan kualitas pelayanan para jamaah haji dan umroh. Salah satu kebijakan fundamental yang dilakukannya adalah pemberlakuan sistem e-Hajj secara penuh ke seluruh dunia. E-hajj adalah sistem informasi haji dan umrah yang terintegrasi dengan sejumlah negara. (dahlansae)
Discussion about this post