PWMU.CO-Agustus sudah menjadi bulan istimewa bagi masyarakat Indonesia. Kemerdekaan yang dideklarasikan para veteran di bulan Agustus membuat bulan ini jadi bulan yang ditunggu-tunggu. Rakyat dari setiap sudut negeri mengupayakan cara terbaik dan terunik untuk menyambutnya. Begitupun dengan masyarakat Dusun Panggungwaru, Desa Sumberoto, Kabupaten Malang.
Berbeda dari biasanya, perayaan kemerdekaan kali ini digelar ditemani mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 82 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka mengadakan rangkaian lomba menyambut kemerdekaan negeri tercinta. Mahasiswa KKN 82 UMM terlihat antusias, masyarakat sekitar juga tidak kalah, hingga membuat perayaannya lebih besar meriah dibanding di kota dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Mulai dari lomba balap karung, balap kelereng, lomba berjoget dengan menahan balon di punggung teman, tarik tambang, hingga puncaknya lomba panjat pisang yang telah diadakan di hari pertama.
Dari rangkaian lomba-lomba tersebut, perlombaan panjang pisang paling banyak menarik perhatian warga Dusun Panggungwaru Desa Sumberoto. Mahasiswa KKN 82 UMM mendesain lomba ini dengan properti yang sedikit berbeda dari biasanya. Lomba yang dikenal dengan istilah Panjat Pinang dikreasikan dengan istilah baru, yakni Panjat Pisang. Panjat pisang didesain sedemikian rupa untuk mengurangi resiko cidera pada anak-anak.
Pelaksanaan lomba dilangsungan selama dua hari berturut-urut. Tidak berhenti di situ saja. Mengetahui antusias dari masyarakat yang sangat besar, KKN 82 UMM pun mengusung lomba untuk kategori bapak-bapak dan ibu-ibu, yang dilaksanakan di hari kedua. Lomba yang diadakan berupa lomba tarik tambang dan merias dengan mata tertutup. Lomba merias dengan mata tertutup yang ditargetkan untuk ibu-ibu tidak kalah meriah dengan lomba kategori anak-anak. Ibu-ibu begitu menikmati ukiran pensil alis, tepukan bantal bedak, dan polesan lipstik langsung dari tangan kreatif kawannya sendiri. Benar lomba ini dilangsungkan berpasangan, dengan tujuan menciptakan keakraban antar ibu-ibu sekitar Dusun Panggungwaru.
Belum lagi dengan kategori bapak-bapak. Hentakan kaki, semburan debu, teriakan “ji, ro, lu” menggambarkan semangat yang seirama dengan semangat ibu-ibu dan anak-anak. Keseruan, kemeriahan menjadi hal yang dinikmati bersama baik dari mahasiswa KKN 82 UMM maupun masyarakat seluruh masyarakat Dusun Panggungwaru Desa Sumberoto yang terlibat.
“Kami mengira antusias masyarakat tidak akan sebesar ini. Sehingga kalaupun ada tantangan dalam pelaksanaan kegiatan, mungkin dari kami panitia sedikit kewalahan dalam merangkul antusias tersebut. Tapi justru hal tersebut membuat kami sangat senang, karena alhamdulillah kegitan yang kami rencanakan ternyata melebihi ekspektasi,” ujar Rafiqatul Jannah Hinelo alias Rafika, anggota Divisi Sosial Budaya KKN 82 UMM.
Rangkaian kegiatan perlombaan ini, tidak lepas dari hambatan. Di tengah rintangan dan halangan tersebut, KKN 82 UMM disemangati teman-teman dari Kelompok KKN UMM lainnya yakni KKN 79 dan KKN 81. Di mana mereka turut serta menjadi partisipan dalam salah satu jenis perlombaan tersebut. Serta tidak lupa dukungan dari pihak masyarakat desa yang diwakilkan oleh komunitas setempat yakni teman-teman Komunitas Kawula Belik Waru sangat membantu kelancaran rangkaian kegiatan perlombaan ini.
“Menurut kami lomba-lomba yang diadakan cukup meriah karena di tempat kami selama ini jarang sekali ada kegiatan seperti itu. Kami sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti itu,” tutur Alhaidar Imam Sujono, anggota komunitas Kawula Belik Waru. (Venny/KKN82Sumberoto)
Discussion about this post