PWMU.CO – Dalam sehari, kegiatan yang “merangkum” keunggulan desa itu berlanagsung (05/08/2018). Berpusat di Balai Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, acara bernama Gebyar Wirayatan itu digelar oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 120 Universitas Muhammadiyah Malang.
“Gebyar Wirayatan yang diambil dari kata gebyar kewirausahaan, kebudayaan, dan kesehatan, bertujuan untuk menyatukan seluruh masyarakat desa Sumbergepoh. Selain itu, juga memperkenalkan wirausaha dan kebudayaan asli dari desa tersebut,” ungkap Ketua Pelaksana Gebyar Wirayatan, Harisandi.
Gebyar Wirayatan yang dihadiri Heri Setiawan selaku Sekretaris Desa, Camat Lawang Eko Wahyu Widodo MSi, dan Kepala Dinas Perpustakaan Sukowiyono SH MM mewakili Bupati Malang Dr Rendra Kresna yang berhalangan hadir. “Penyelenggaraan Festival Desa dengan mengangkat kewirausahaan, kebudayaan dan kesehatan sebagai bidang utamanya adalah hal yang tepat. Mengingat saat ini pembangunan kawasan pedesaan dengan mengedepankan kemandirian desa dan masyarakatya sedang menjadi fokus utama pembangunan” ungkap Sukowiyono dalam pembacaan sambutan Bupati Malang.
Usai memberi sambutan, acara dilanjutkan dengan pemotongan pita dan pemotongan tumpeng sebagai simbolisasi peresmian pojok baca. Selain itu acara juga dihadiri oleh pihak ACT Aksi Cepat Tanggap yang menyerahkan donasi buku sebanyak 5000 buku, yang memberikan partisipasinya sehingga membantu warga Sumberngepoh untuk meningkatkan minat membaca.
Pada hari yang sama, KKN dengan dosen pembimbing lapangan Restian MPd ini juga melakukan pengobatan gratis. Tak tangung-tanggung, pengobatan ini hasil kerja sama dengan Tim Mahasiswa Peduli Kesehatan (Timapkes). Hadir di antaraanya 1 dokter, 3 mahasiswa farmasi, 3 mahasiswa keperawatan, dan 2 orang mahasiswa fisioterapi yang menangani sebanyak 94 lansia dengan berbagai macam keluhan. Seperti nyeri di kaki atau pinggang, gatal-gatal di kulit, kaku di sebagian tubuh, kesulitan berjalan dan lain sebagainya.
KKN 120 UMM juga menyediakan pameran yang diisi oleh masyarakat dengan memperkenalkan berbagai produk asli sumber ngepoh yaitu shuttlecock, keripik home industri, susu sapi segar, dan yang paling dikenal sebagai icon Desa Sumberngepoh yaitu beras organiknya. Selain itu pameran juga di isi produk hasil olahan dari KKN 120 yaitu pupuk organik cair dan dengan memanfaatkan kotoran sapi hasil ternak desa Sumberngepoh.
“Belum ada yang pernah mengadakan festival seperti ini di KKN Sumberngepoh. sehingga pengadaan bazar dan penampilan kebudayaan yang dimiliki desa menjadi salah satu bentuk kebanggaan bagi kami warga desa Sumberngepoh,” ujar Wahyu pemilik produksi beras organik yang menjadi salah satu pengisi stand bazar di acara Gebyar Wirayatan.
Acara Gebyar dimeriahkan oleh angklungan dari warga Sumberngepoh sendiri yaitu LKA atau Laskar Kedung Asem dan Persatuan Pencak Silat Campursari Galogo Joyo yang dipimpin oleh Jumain. Pertunjukan dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya dan memperkenalkan kepada generasi penerus tentang budaya asli Sumberngepoh. Sebagai tanda terima kasih bapak Jumain memberikan seragam dari Persatuan Pencak Silat Galogo Joyo kepada Kordinator Desa KKN 120 yaitu Tomy Alfarizy.
Pertunjukan dilanjutkan dengan menunjukkan potensi desa dalam segi aspek sumber daya manusianya bahwa anak-anak yang berani menunjukkan bakat mereka dengan tampil di acara Gebyar Wirayatan. Anak-anak SD yang sudah memenangkan lomba yang diselenggarakan Tim KKN 120 UMM, unjuk bakat mereka dalam bentuk pembacaan puisi sesuai dengan tema yang sama dengan slogan KKN 120 UMM yaitu “Dari Desa Ku Bangun Bangsa”.
Kemudian acara malam diisi dengan persembahan tari tradisional “Manuk Dadali” yang dipersembahkan oleh empat anak dari Sumberngepoh yang sebelumnya telah dilatih oleh Tim KKN 120 UMM. Persembahan tidak hanya sebatas dari para warga Sumberngepoh tetapi kami Tim KKN 120 UMM juga mempersembahkan tarian tradisional dan penampilan akustik untuk menghibur warga Desa Sumberngepoh. Acara Gebyar Wirayatan ditutup dengan pertunjukkan kembang api. (tasya/ani)