PWMU.CO – Dunia politik merupakan ladang amal yang paling produktif untuk menegakkan dakwah amar makruf nahi munkar. Sebagai gerakan dakwah, Muhammadiyah tentu tidak bisa lepas dari dinamika perpolitikan nasional. Terlibat dengan bentuk yang elegan adalah keharusan, karena menjauhinya berarti harus siap tersisih.
Demikian ditegaskan ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo Maftuh Bahrul Ilmi MH dalam konsolidasi Organisasi. Bertempat di aula SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (Muhipo), acara ini juga mengonsolidasikan Tim Pemenangan Nadjib Hamid MSi untuk DPD RI dari Provinsi Jawa Timur, Sabtu (11/8). “Amal politik sebuah keniscayaan, menjauhi berarti akan tersisih,” jelas Maftuh dalam sambutannya.
Untuk itu, tegas Maftuh, Muhammadiyah harus terlibat dalam penentuan kebijakan negara. Salah satu caranya adalah menjadikan kader potensial sebagai wakil rakyat di DPR maupun DPD. “Tunjukkan bahwa politik adalah salah satu bagian penting amal usaha dan dakwah Muhammadiyah,” lanjut ketua PDM Ponorogo periode 2015-2020 ini.
Senada dengan ketua PDM Ponorogo, Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Suli Daim MPd, menegaskan perlunya kekompakan warga Persyarikatan. Dengan bahasa sederhana, Suli menyatakan jika yang terpenting dalam kontestasi politik, dukungan itu lebih penting daripada pengakuan.
“Dalam politik itu tidak penting pengakuan, justru yang penting adalah dukungan,” tegasnya. Karena itu, basa-basi sesungguhnya tidak terlalu penting. Tapi harus dukungan nyata. “Jangan hanya siap, tapi siap dan gerak. Langsung sampaikan tetangga, teman, dan saudara,” lanjut calon DPRD Jatim dari dapil IX itu.
Apalagi Pemilu 2019 menjadi ukuran bagi Masa depan Indonesia. Akan jadi apa Indonesia ke depan, seberapa besar Muhammadiyah mendudukkan kader-kadernya menjadi wakil rakyat. “Oleh karena itu kita tidak boleh hanya mendukung, tapi harus menyukseskan, supaya kami bisa berbuat lebih baik lagi,” beber ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur periode 2006-2010.
Acara konsolidasi organisasi itu merekomendasikan perlunya berbagai upaya untuk memenangkan para kader yang ingin berkhidmat di dunia politik. Termasuk salah satunya adalah menyukseskan putusan PWM Jatim yang menghibahkan Nadjib Hamid agar bisa lolos menuju Senayan lewat jalur DPD RI.
Tim Pemenangan Daerah Ponorogo Nadjib Hamid DPD RI ini dipimpin oleh Ketua PDM Ponorogo 2000-2010, Drs Aries Sudarly Yusuf. Berlangsung khidmat dan penuh semangat, tim ini dilantik oleh Sekretaris Tim Pemenangan Wilayah, Nugraha Hadi Kusuma.
Semoga diberkahi Allah swt. (R6)