PWMU.CO -Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur membentuk kesatuan aksi One Muhammadiyah One Respon (OMOR) untuk membantu korban gempa Lombok NTB. OMOR merupakan kesatuan aksi dari lembaga PWM Jatim yang diterjunkan ke lokasi gempa sehingga terkoordinasi secara efektif dan efisien.
Sekretaris PWM Jawa Timur Ir Tamhid Masyhudi menjelaskan, kesatuan aksi ini dimotori oleh Lazismu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), dan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Jawa Timur.
Dia menambahkan, aksi ini ditandai dengan menyebarnya OMOR di hampir semua pos koordinasi dan pos pelayanan gempa Lombok. ”Lazismu Jatim bertugas menghimpun dana dan logistik dari semua Lazismu daerah di Jawa Timur. MDMC mengatur relawan, dan MPKU menyediakan fasilitas kesehatan,” tuturnya.
Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin menyebutkan, berbagai jenis donasi itu dikirimkan ke Lombok secara kontinyu.
“Setiap kali ada relawan yang berangkat, kami titipkan. Sehingga logistik tak berhenti kami berikan untuk mendukung masyarakat Lombok sesuai kebutuhan di sana,” ujar Zainul.
Ketua MDMC Jawa Timur M Rofi’i MT memastikan sebaran relawan ke semua pos koordinasi dan pos pelayanan gempa Lombok.
“Kami pastikan relawan MDMC bergerak aktif ke semua posko. Mulai dari relawan medis, pendataan korban, logistik, hingga psikososial. Kami terjunkan relawan dengan sistem bergantian dan berkelanjutan,” jelas Rofi’i.
Sementara fasilitas kesehatan juga menjadi perhatian MPKU Jawa Timur. Melalui layanan kesehatan lapang dan rumah sakit apung, MPKU memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan berjalan dengan baik.
“Rumah sakit apung Satria Airlangga yang ada di pelabuhan Bangsal, layanan kesehatan di posko-posko adalah bentuk ketersediaan layanan kesehatan untuk seluruh warga,” ujar Tamhid Masyhudi.
Ketua MPKU PWM Jatim dr Solihul Absor menyatakan, pelayanan rumah sakit apung di Pelabuhan Bangsal meliputi rawat jalan, rawat inap, dan operasi. Terkait ketersediaan kebutuhan obat, pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh elemen rumah sakit apung juga layanan kesehatan posko.
“Obat-obatan apa saja yang dibutuhkan kami upayakan selalu tersedia di rumah sakit apung dan layanan kesehatan di posko. Sehingga, tidak sampai ada kekurangan obat,” pungkas Absor.
Melalui OMOR, PWM Jatim berharap Muhammadiyah mampu secara kontinyu memberikan bantuannya kepada korban gempa bumi Lombok. (Isna)