PWMU.CO – Ketika menjalankan tugas sebagai pasukan pengibar bendera, anggap latihan, dan tidak ada yang lihat. Harus jaga fokus dan konsentrasi supaya bisa menjalankan tugas yang terbaik.
Kalimat itulah pesan yang berulang-ulang disampaikan Achmad Reflyn (19 tahun), pembina Pasukan Pengibar Bendera SMA Muhammadiyah 10 GKB (Pasbamio), pada 27 siswa yang terpilih menjadi anggotanya.
“Kalimat motivasi itulah yang terus saya ulang berkali-kali untuk menghilangkan rasa grogi pada hari H-nya,” ujarnya pada PWMU.CO, usai pelaksanaan Upacara Bendera HUT Kemerdekaan RI yang dilakukan empat sekolah Muhammadiyah GKB, di SMAM 10 GKB Gresik, Jumat (17/8/18).
“Alhamdulillah, pada waktu pelaksanaan, Pasbami, benar-benar bisa menjalankan tugas dengan baik,” ucapnya, bangga.
Semua pengibar bendera, menurut dia, akan deg-degan ketika peserta upacara memenuhi lapangan. “Tapi akhirnya, pada awal pasukan masuk lapangan, perasaan ini akan hilang,” ujarnya.
Seperti yang dialami Aura Viani Azhar, siswa kelas XI, pembawa bendera merah putih. “Sempat tegang di awal. Tapi, ketika sudah masuk lapangan, perasaan ini sudah hilang dengan sendirinya,” ungkap dia.
Hal senada dirasakan Zahidiyah Salwa. Siswa yang duduk di kelas XII ini merasakan ketegangang sejak H-1. “Namun, ketika sudah dalam formasi barisan dan masuk ke area upacara, tegang hilang sendirinya,” papar dia.
Hanya saja, menurut dia, perasaan tegang kembali muncul ketika membawa nampan, menerima bendera dari pembina upacara. “Naik dan turun tangga, itu yang paling menegangkan,” ungkapnya. (Ichwan Arif)