PWMU.CO – LAZISMU PCM Pare bekerjasama dengan PR IPM SMP Muhammadiyah Pare, mengadakan aksi peduli Lombok NTB di Pasar Induk Sayur Buah Pangan, Ahad (19/8/2018). Mereka menyusuri lorong-lorong pasar untuk menggalang dana. Dalam waktu kurang dari satu jam, sudah terkumpul Rp 1.281.300.
Sebelum memulai aksinya, mereka berkumpul di Mushalla Al Kautsar, Pare, untuk menerima arahan dari Sekretaris Forum Komunitas Pedagang Mandiri (FKPM) Suparlan. Dia membagi para peserta aksi menjadi lima kelompok. Di antaranya kelompok cabe rawit, cabe besar, perancangan, brambang, dan sayur. Setiap kelompok beranggotakan dua orang.
“Dalam kelompok-kelompok itu ada saudara Aceng Nur Hidayat ,Syehra, Gio, Surya ,Ervin ,Nanda, dan Michelle. Ada juga para peserta aksi perempuan, yakni Mardhotillah, Lala, Irma, Widya, dan Yuni. Mereka kami minta menempati pos-pos yang telah ditentukan,” kata Suparlan.
Usai menerima pengarahan, para peserta aksi kemudian menuju pasar dengan mengendarai ambulan milik Rumah Sakit Siti Khodijah Gurah Kabupaten Kediri. Sesampainya di lokasi, mereka segera menyisir lorong-lorong kios. Mengajak para pengunjung dan pedagang pasar menyumbang dana untuk bencana Lombok.
“Ketika sampai pada los paling barat, mereka berkumpul dan melakukan aksi bersama untuk menggalang dana kepada para pedagang maupun pengunjung yang berada di Los swadaya. Total pengunjung pada hari ini sekitar 1000 orang. Dalam waktu 20 menit, mulai pukul 13.45 sampai 14.05, uang sumbangan bisa terkumpul sebesar Rp 1.281.300,” tutur Suparlan.
Pimpinan Aksi Solidaritas Kemanusiaan untuk Lombok NTB dari Lazismu Pare, Aceng Nur Hidayat mengucapkan terima kasih kepada Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Muhammadiyah 1 Pare yang telah membantu penggalangan dana kali ini. Dia mengakui, aksi ini belum maksimal. Karena hanya mengandalkan edaran kardus bertuliskan Lazismu peduli Lombok NTB. Lebih-lebih kondisi pasar juga sedang sepi.
“Sebenarnya aksi ini akan lebih efektif apabila ada yang melakukan orasi atau memberi woro-woro dengan memakai kostum Lazismu. Namun terlepas dari itu semua, ini adalah pembelajaran awal. Berapapun jumlah dana yang terkumpul agar disyukuri sebagai pembelajaran dan peningkatan untuk aksi-aksi berikutnya,” pungkasnya. (dahlansae)