PWMU.CO – Kunjungan Pengurus Lazismu Kabupaten Gresik ke Lazismu Kabupaten Sragen (18-19/8/18) membuahkan hasil positif. Sebab, salah satu Lazismu terbaik di Jawa Tengah itu memberikan banyak ‘oleh-oleh’ untuk dibawa ke Jawa Timur.
Dalam penyambutan rombongan di Kantor Pusat Rumah Makan Ayam Geprek Sambel Korek Sragen, Sabtu (19/8/18) malam, Ketua Badan Pengawas Lazismu Sragen Kusnadi Ikhwani misalnya memberi oleh-oleh pesan tentang kunci sukses suatu lembaga yang terletak pada dua hal, yaitu sumber daya manusia (SDM) dan profesionalisme.
Sedangkan Ketua Pengurus Lazismu Sragen Ikhwanushoffa memberi oleh-oleh berupa pesan sebuah hadits riwayat Ahmad bahwa, “Semua amil masuk neraka kecuali yang amanah dan takwa”.
Untuk terhindar dari ancaman itu, kata Ikhwanushoffa. amil harus memiliki dua sikap, yaitu punya niat baik dan punya mimpi menunaikan amanah sebaik-baiknya.
Kepada PWMU.CO, Senin (20/8/18) sore, Sekretaris Lazismu Gresik Kemas SR, menjelaskan, dua pesan ‘petinggi’ itu yang jadi kunci kesuksesan keberhasilan Lazismu Sragen. Setidaknya seperti yang terimplementasikan menjadi lima pelajaran berharga yang bisa diadopsi oleh Lazismu Gresik.
Pertama, Pengurus Lazismu Sragen ternyata adalah orang-orang yang memiliki komitmen dan target tinggi guna membesarkan Lazismu, sehingga kini menjadi market leader (pemimpin ‘pasar’) lembaga serupa di Kabupaten Sragen.
Kedua, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan sistem penggajiannya tak ubahnya seperti perusahaan-perusahaan profesional lainnya. “Karyawan yang sudah bekerja lebih dari satu tahun diangkat menjadi pegawai tetap, dengan gaji yang diupayakan setara dengan UMR setempat,” terang Kemas.
Menurut Kemas, mereka dapat gaji pokok, tunjangan anak-istri, uang lembur, uang bensin, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Ketiga, pemberlakuan reward (hadiah) dan punishment (sanksi) yang jelas bagi karyawan. “Apabila pendapatan individu atau pendapatan group melampaui target yang ditetapkan, karyawan berhak mendapat tambahan insentif penghasilan,” ungkap pria asli Bawean itu.
Sebaliknya, dia menambahkan, apabila target tidak tercapai, maka karyawan harus rela penghasilannya berkurang.
Keempat, pengelolaan Kantor Layanan Lazismu (KLL) di tingkat Cabang cukup baik. Terbukti, dari 20 cabang semua sudah berdiri KLL. “Bahkan perolehan dana Ziska (Zakat, Infak, Sedekah, dan Kemanusiaan lainnya) Lazismu se-Kabupaten Sragen tahun 2017 sangat tinggi untuk tingkat Lazismu daerah di Indonesia,” ucap Kemas ambil menyebutkan angka Rp 12.211.341.121.
Kelima, hal yang tidak dapat dilupakan oleh rombongan Lazismu Gresik adalah keramahan. “Kesediaan menemani seharian serta berbagi ilmu dan informasi yang seperti tidak ada yang tersembunyi lagi serta jamuan yang sangat menyenangkan,” kata dia.
Kemas pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Lazismu Sragen. “Sampai jumpa di Kabupaten Gresik di kemudian hari,” ucapnya. (MN)