PWMU.CO – Manajemen dan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nasyiah merupakan salah satu hal penting yang perlu dikuasai oleh pengelola dan praktisi amal usaha pendidikan di Nasyiatul Aisyiyah (NA).
Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar Dr Ulfah Mawardi mengatakan, inti dari organisasi adalah manajemen, inti dari manajemen adalah kepemimpinan, dan inti dari kepemimpinan adalah inisiatif.
“Organisasi tanpa manajemen akan amburadul, manajemen tanpa kepemimpinan tidak akan bisa berjalan, dan kepemimpinan tanpa inisiatif tidak akan bisa baik,” ujarnya mengawali materi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I PAUD NA, Jumat (24/8/18) malam.
Ulfah—sapaannya—menjelaskan hal-hal yang diperlukan dalam manajemen PAUD. “Di antaranya kemampuan membangun dan memimpin tim, mengembangkan tim, bagaimana bekerja profesional dalam PAUD, serta kesadaran mengapa kita bekerja dalam suatu tim,” paparnya.
Sekretaris Pimpinan Pusat NA (PPNA) periode 2012-2016 tersebut juga menjelaskan langkah-langkah mengembangkan PAUD dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan PPNA di LPMP Jakarta, 24-26 Agustus 2018.
Pertama, pembentukan tim. “Sangat penting membangun kebersamaan sebagai suatu tim,” ucapnya.
Kedua, manajemen konflik di dalam lembaga. “Jangan lupa melibatkan anggota untuk berpartisipasi di sini. Ini penting,” tegasnya.
Ketiga, konsensus atau kesepakatan dan kerjasama dalam lembaga. “Ini dibutuhkan tim yang solid,” ujarnya.
Langkah keempat dan kelima adalah prestasi lembaga efektif dengan kinerja serta adanya evaluasi dan monitoring kelompok terkait pengawasan dan performa lembaga.
Menurutnya, dalam mengembangkan PAUD perlu memerhatikan dua aspek penting yakni kinerja dan hubungan kerja. “Keduanya harus seimbang,” tutur Ulfah.
Untuk para pemimpin, kata Ulfah, kerjasama kelompok berarti bertindak lebih sebagai fasilitator daripada atasan. “Sedangkan untuk anggota berarti mereka mengambil suatu peran aktif di dalam situasi kerja, bukan hanya merupakan seorang pengikut yang pasif dan menerima perintah,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan, ketika guru tidak mampu mengelola kelas dengan baik, maka kecerdasan siswa tidak bisa maksimal. “Jadi guru PAUD itu low profile, bukan elitis,” tuturnya.
Di akhir penyampaian materinya, Ulfah berharap PAUD Nasyiah bisa menjadi branding. “Publikasikan PAUD Nasyiah, entah itu berupa naskah akademik atau informasi kegiatan di media sosial sehingga publik atau masyarakat semakin mengenal kita,” pesannya. (Vita)