PWMU.CO – Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG) mengirimkan Tim Kesehatan untuk membantu para korban gempa di Desa Lekok, Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa tenggara Barat (NTB), Ahad (26/8/18).
Tim beranggotakan tiga personil, yaitu seorang dokter umum, dr Yudha Riantama, dan dua perawat, Fuad Muzakki SKep Ns dan Rida Maelana Wahyuni SKep Ns.
Tak hanya berdiam diri menunggu pasien di tenda atau pos pelayanan medis, tim RSMG memilih berkeliling menyisiri tempat-tempat pengungsian untuk secara langsung memberikan pertolongan medis pada yang membutuhkan.
Tak hanya memberi bantuan medis, tim juga melakukan terapi menghilangkan trauma. Seperti yang disampaikan Rida Maelana Wahyuni. “Kami di sini tidak hanya memberikan pelayanan medis bagi korban yang terkena cedera fisik saja. Kami juga memberikan trauma healing kepada anak-anak korban gempa,” ungkapnya.
Pada sore hari, sambungnya, tim mengajak anak-anak untuk senam, bernyanyi, dan bermain bersama di lapangan. “Kami berharap kedatangan kami di sini tak hanya mampu mengobati cedera fisik saja, namun juga mampu mengobati trauma psikis para korban gempa Lombok ini,”
Raihanah, salah satu pengungsi mengungkapkan, kedatangan tim medis ini sangat membantu karena banyaknya penyakit yang mewabah di kampung pengungsian. Seperti bayinya yang sudah dua hari ini mengalami diare, namun belum mendapatkan penanganan medis.
“Dengan adanya tim medis yang berkeliling ke tenda-tenda pengungsi, para pengungsi tidak perlu repot-repot berjalan jauh ke pos pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Dia mengakui sangat senang karena anaknya bisa mendapatkan pertolongan medis. Selain itu dia bisa memperoleh informasi yang cukup tentang bagaimana perawatan bagi anaknya.
Di tempat terpisah, dr Yudha Riantama dan Fuad Muzakki melakukan beberapa operasi kecil pada para korban yang mengalami cedera fisik seperti pelipis robek, kaki tertusuk paku, dan cedera lainnya.
Dokter Yudha mengatakan, meskipun bakti sosial ini dilakukan dengan peralatan dan tenaga yang minim, namun dia berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi sesama. “Karena pada dasarnya hidup adalah ibadah,” ujarnya. (R3W)