PWMU.CO – Beragam jenis lomba dalam rangka memperingati HUT Ke-73 RI digelar SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik. Tak hanya lomba yang mengandalkan ketangkasan fisik, sekolah ini juga mengadakan lomba membaca cerita, deklamasi puisi, dan membaca teks Proklamasi di halaman sekolah, Selasa (28/8/18).
Enam peserta dari tiap kelas yang sudah terseleksi pada Senin (20/8/18) harus mengikuti final di hadapan semua siswa kelas I sampai VI. “Nantinya keenam finalis itu akan dipilih Juara I, II, dan III dari setiap jenjang kelas,” ujar Ketua Panitia Lomba HUT RI ke-73 Siti Umaroh SPd.
Ia mengatakan, para siswa mengikuti jenis lomba berdasarkan pembagian yang telah ditentukan. “Kelas I-II mengikuti lomba deklamasi puisi, kelas III-IV lomba membaca cerita, dan kelas V-VI lomba membaca teks Proklamasi,” jelasnya.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik Kholiq Idris SPd menjelaskan, inti dari lomba non-fisik ini untuk menyiapkan lomba sejenis di jenjang berikutnya. “Biasanya di tingkat Kecamatan ada lomba cipta dan baca puisi serta lain-lainnya yang membutuhkan keberanian tampil di depan umum,” ungkapnya.
Selain itu, kata Idris, juga untuk mengakomodasi masukan dari wali murid bahwa sebaiknya tidak hanya lomba fisik saja yang diadakan.
Peraih Juara I, II, dan III dalam lomba non-fisik akan mendapatkan trophy penghargaan. Meski begitu, lomba fisik juga tetap diadakan dan dibagi per jenjang sesuai ketahanan fisiknya.
“Untuk kelas I-II lomba kempit balon, kelas III-IV lomba berjalan di atas koran, dan kelas V-VI lomba balap karung,” ujar Idris.
Ia menambahkan, peraih Juara I, II, dan III untuk lomba fisik di tiap kelas mendapatkan hadiah hiburan yang bisa langsung dimanfaatkan di rumah untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepada PWMU.CO, Nabila Zahida, siswi kelas V Abu Hurairah mengakui senang karena bisa memenangkan lomba membaca teks Proklamasi. “Alhamdulillah, saya meraih Juara II, meskipun sempat grogi karena teman-teman lain bagus-bagus penampilannya,” ungkapnya.
Lain halnya dengan M Wildan Rifki A, siswa kelas V Abu Hurairah yang hanya menjadi finalis. “Wah, saya lupa membaca kata ‘Proklamasi’ tadi. Jadinya tidak menang deh,” ujarnya. Meski kalah, ia tetap memberi selamat kepada temannya yang menang.
Penampilan deklamasi puisi oleh Lio Ratmana Putra, siswa kelas I Abu Bakar Ash Shiddiq juga tak kalah menarik. Karena suaranya yang lantang, ekspresi, dan gerak tangan yang sesuai, dia dinobatkan sebagai Juara 1 lomba deklamasi puisi.
“Latihannya mepet banget Ustadzah, Ahad malam tanggal 19 Agustus pas saya tinggal keluar, Lio latihan puisi sama papanya. Terus tahu kalau masuk final, latihannya juga tetap sama papa. Saya cuma menyimak dari video papanya,” ujar Nikita Elviana Putri, ibunda Lio ketika ditanya tentang latihan putranya.
Berbeda dengan Dewi Laura Wati, ibunda M Alfatih Hafi, siswa kelas V peraih Juara 1 lomba balap karung. “Saya bahkan tidak tahu kalau anak saya dapat hadiah, Ustadzah,” ujarnya bahagia.
Ketua Panitia Siti Umaroh SPd bersyukur lomba tahun ini berjalan lancar dan sukses. “Alhamdulillah, semoga tahun berikutnya bisa lebih baik lagi,” harapnya. (Kiki Cahya Muslimah)