PWMU.CO-Kelompok Bermain Taman Kanak Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (KB/TK ABA) 10 Klojen Kota Malang mendadak ramai dengan hiasan dekorasi dinding, Selasa (28/8/2018) siang. Gantungan hiasan bernuansa Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI dan beragam hiasan dinding sesuai tema pembelajaran juga memenuhi area tersebut, sehingga makin membuat suasana semarak.
Hal tersebut diadakan dalam rangka menghadapi lomba gugus TK se-kota Malang. Apalagi, tim penilai juga datang siang itu. Mereka datang dan melihat semua ruang kelas TK ABA 10 Klojen Kota Malang.
Kepala KB TK ABA 10 Klojen, Lusi Kurniawati, SPd mengatakan bahwa lomba dekor kelas ini mengambil tema HUT Kemerdekaan RI. Dan lomba ini, lanjut Lusi, dinilai oleh tim juri dari Dikdasmen PCA Klojen, Uzlifah SS dan Kepala SD Muhammadiyah 9, Sony Darmawan, Mpd.
Perguruan Pendidikan Usia Dini KB/TK ini memiliki 65 siswa, dibina 7 orang guru termasuk Kepala TK dan stafnya. Dengan rincian KB satu kelas berjumlah 11 siswa, gurunya 1 orang. TK-nya ada 4 kelas, terdiri dari 2 kelas A, jumlahnya 20 siswa. 2 kelas B, jumlahnya 34 siswa. Sedangkan guru TK A masing-masing kelas 2 guru, yang kelas B 2.
“Jadi total siswa kami 65 siswa dan dibina 7 guru, termasuk saya selaku Kepala sekolah, tata usaha 1, karyawan 1,” jelasnya kepada pwmu.co di sela-sela penilaian oleh juri.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa persiapan dekor kelas ini dilakukan bersama seluruh guru dan komite sekolah yang terdiri dari orang tua dan wali murid TK. Pihaknya menyiapkan hasta karya berbahan kertas warna-warni, balon, sterofoam, dan sebagainya sekitar satu mingguan. “Lomba dekor kelas, baru tahun ini. Oleh karenanya, kami siapkan semua dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kepala TK yang sudah menjabat selama 2 tahun ini mengatakan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang promosi sekolah. “Dengan adanya hal ini bisa mempromosikan sekolah di event-event luar sekolah untuk menambah jumlah murid di setiap tahun ajaran. Juga untuk meningkatkan kinerja guru sebagai pendidik lebih baik ke depannya,” jelas dia yang ikut turut membantu suksesnya lomba dekor kelas tersebut.
Sementara itu, guru kelas Kelompok Bermain, Antin Febrianti menambahkan, dalam mengahadapi lomba dekor kelas perlu benah-benah kelas dan lingkungan sekolah. “Karena kemarin habis lomba HUT RI jadi sekalian lombanya kita tetap gunakan tema tersebut. Dekorasi kelas ini kami melibatkan komite sekolah yang terdiri dari wali murid TK, supaya hasilnya maksimal,” tambahnya.
Tim penilai Uzlifah menyampaikan beberapa masukan dan kritik dalam penilaian lomba dekor kelas tersebut. “Ini sudah bagus, kreatif, dan menarik, bisa jadi siswa KB/TK ingin di rumah atau kamarnya dihias dengan cara mirip dengan dekor kelas ini. Karena saya yakin siswa KB/TK menjadi kerasan dan betah jika ruang kelasnya selalu dihiasi dengan pernak-pernik seperti ini, jadi tidak hanya saat lomba atau momentum khusus saja setiap hari dan temanya bisa diubah-ubah sesuai keinginan siswa atau momentumnya,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, ini juga bisa sebagai sarana kreativitas anak dan orangtuanya, bahkan bersama gurunya, sehingga menjadi lebih akrab.Dengan demikian, kata dia, nuansa kekeluargaan secara otomatis akan bisa terbangun dan terjalin erat. Jika ada orang tua atau wali murid yang jarang bertemu dan berkomunikasi dengan pihak sekolah, tambah dia, maka ajang inilah yang membuat akses komunikasi bisa efektif dan lebih hangat saling mengenal dan memahami antara pihak orang tua dan pihak sekolah, guru, dan Kepala KB TK.
“Sehingga apa yang diinginkan dan diprogramkan oleh sekolah bisa disampaikan dan kemudian direalisasikan,” kata dia seraya berharap bisa terus terjalin hubungan dan komunikasi yang intens antara sekolah dengan orang tua murid. (Izzudin)