PWMU.CO – Meski masih 8 bulan lagi, Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 kali ini memang ada yang “berbeda” bagi Muhammadiyah Jawa Timur. Melihat kondisi perpolitikan nasional yang dinilai kurang amanah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menghibahkan dua pimpinanannya untuk ikut berkompetisi di Pemilu 2019.
Pimpinan yang dihibahkan itu adalah Wakil Ketua PWM Nadjib Hamid MSi, yang maju di Pemilu Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Daerah Pemilihan Provinsi Jawa Timur.Wakil Ketua PWM Jatim Prof Zainuddin Maliki juga diajukan sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) melalui Partai Amanat Nasional (PAN) di Dapil Lamongan-Gresik.
Kondisi inilah yang membuat Pemilu 2019 terasa beda suasana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Pertama, ada calon DPD dan DPR yang diajukan oleh Muhammadiyah. Kedua, adalah mengukur seberapa banyak warga Persyarikatan,” begitu kata Nadjib Hamid usai Pengajian Ahad Pertama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulungagung di Masjid Alfattah, Kepatihan,Tulungagung, (02/09/2018).
Lanjut Nadjib, selama ini sulit bagi Pimpinan di Muhammadiyah mengetahui jumlah warga persyarikatan secara nyata. “Jumlah nomor baku Muhamamdiyah yang ada saat ini belum bisa menggambarkan kekuatan Muhammadiyah. Sehingga melalui pemilu nanti diharapkan suara warga Muhamamdiyah bisa dikonsolidasikan.”
“Warga dan simpatisan Muhammadiyah yang tersebar di partai politik, saya harapkan bisa berkonsolidasi suara untuk memilih pemimpin yang amanah jujur dan adil, serta yang berpihak kepada umat,” sambung Nadjib.
Di ujung acara bincang santai, Nadjib berharap suara warga Muhammadiyah bisa menyatukan suara sehingga terlihat kebesaran Muhammadiyah. Sehingga jika ada pemilihan kepala daerah atau yang sejenisnya, kader Muhammadiyah bisa diperhitung menjadi kandidat.
Selama ini, jumlah warga Muhammadiyah di Jawa Timur memang lebih banyak pada angka taksiran. Seperti pernah dikatakan CEO Josstoday yang juga pegiat media, Rully Anwar saat launcing PWMU.CO (19 Maret 2016), jumlah warga Muhammadiyah di Jatim berkisar 10 juta. Apakah angka ini bisa dibuktikan melalui Pemilu 2019? (hendra)