PWMU.CO-Ada cerita menarik yang disampaikan Mahfud MD dengan keinginan dan cita-citanya. ”Saya dulu itu bertemu dengan guru agama langsung ingin jadi guru agama, melihat hakim kok enak maka ingin jadi hakim,” cerita Mahfud MD saat berceramah dalam Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Dome, Senin (3/9/2018).
Melihat dosen juga kelihatannya enak, kemana-mana bisa mengajar, mengadakan penelitian maka dia pun ingin jadi dosen. Akhirnya kesampaian juga dia menjadi dosen, guru agama, dan hakim.
”Kemudian ketemu menteri saya ingin jadi menteri. Karena melihat kemana pun menteri selalu bisa lobi sana sini dengan kepentingan pemerintah. Ketemu banyak tokoh bangsa juga,” lanjut Mahfud dengan logat Maduranya. Akhirnya keinginan jadi menteri itu kesampaian juga. Di zaman Presiden Gus Dur dia jadi Menteri Pertahanan.
”Hanya jadi Wakil Presiden yang gak jadi, seperti kemarin yang saya alami,” seloroh Mahfud yang mengundang tawa bergemuruh hadirin yang berjumlah ribuan itu. ”Hanya ini yang saya tidak bisa jadi,” kata dia mengulangi pernyataannya.
Dia meminta generasi penerus bangsa termasuk mahasiswa UMM harus menyebar ke seluruh Indonesia. “Jangan hanya di sini saja, Anda harus menyebar ke seluruh pelosok negeri ini,” tandasnya.
Harta kekayaan alam Indonesia ini masih sangat luas harus dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan segelintir orang atau kelompok saja. Dia mengingatkan, bahaya korupsi massal, merampok secara bersama-sama.
”Jika tidak ada korupsi massal, rakyat bisa kaya bersama. Bayangkan, di sektor pertambangan saja jika korupsi dihapus setiap kita masih dapat uang Rp 20 juta per kepala. Apalagi di sektor lainnya,” tandasnya.
Mahfud menyampaikan, kehancuran bangsa selalu diawali oleh ketidakadilan. ”Berbuat adil itu mudah siapapun bisa. Karena keadilan itu ada di dalam hati nurani. Jadi siapa pun bisa menegakkan keadilan, tanpa harus kuliah di Fakultas Hukum,” jelasnya. (Izzudin)