PWMU.CO – Kedatangan Mahasiswa Rumania Georgiana Illeana Marian di MI Muhammadiyah 2 Karangrejo, Manyar, Gresik disambut perwakilan wali murid, seluruh siswa, dan guru dengan hangat, Rabu (5/9/18).
Ibu-ibu walimurid yang tergabung dalam Ikatan Wali Murid (Ikwam) ini tampak guyub dan kompak menyiapkan penyambutan terbaiknya bagi Georgie—sapaan akrab Georgiana Illeana Marian.
Ketua Ikwam Mimdaka—sebutan MI Muhammadiyah 2 Karangrejo—Nurlaili Agustin ingin Georgie terkesan dengan apa yang mereka sajikan hari ini.
“Kami menyiapkan tiga menu untuk cooking class (kelas memasak), antara lain bakso, klepon, dan es dawet,” kata Titin—sapaannya. “Pasti ada satu diantara menu ini yang dia suka.”
Georgie tampak senang mengikuti cooking class. Dia juga mencoba membuat bulatan bakso dari adonan yang disajikan. “It’s my first experience to make meatball. So, it’s little bit difficult for me,” ujarnya. Ia mengakui sedikit kesulitan membuat pentol karena ini pengalaman pertamanya.
Demikian juga ketika ia mencoba membuat bulatan klepon. “This is a good activity, I think,” kata Georgie. Menurutnya, ini kegiatan yang bagus.
Satu lagi yang menarik perhatiannya adalah es dawet. Didampingi Koordinator International Class Program (ICP) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ria Pusvita Sari, Georgie memerhatikan cara pembuatan es dawet dengan seksama sambil sesekali ingin ikut mengaduk bahan isi dawetnya.
“I want to mix it. I like ice,” ujarnya ingin mengaduk bahan dawet karena dia suka es. Sambil mengaduk, Georgie mengaku tidak tahu sebelumnya tentang es dawet. “I don’t know before about this,” ujarnya sambil tersenyum.
Wakil Ketua Ikwam Iflakha Masnun menjelaskan, “Es dawet adalah salah satu minuman tradisional yang terdiri dari 3 bahan, yakni santan, gula merah, dan isi dawet itu sendiri.”
Dari ketiga bahan tersebut, Georgie tertarik cara membuat isi dawet tersebut, yang terbuat dari tepung beras di campur dengan air, kemudian direbus sampai matang dan mengental.
“Setelah panasnya mulai hilang, adonan isi dawet langsung dituang pada keranjang yang berlubang-lubang, agar terbentuk lonjong-lonjong kecil yang dibawahnya adalah air es dingin, supaya isi dawet tidak hancur dan tetap kenyal,” jelas Inun, sapaannya.
Saat mendampingi proses pembuatan es dawet, Inun merasa senang Georgie menyukai presentasi dawet buatannya. “Saya senang dan bangga bisa memberi pelajaran tentang cara membuat es dawet sehingga menjadi salah satu dari minuman es yang Georgie suka dan dia langsung mencicipinya,” ungkap Inun senang. (Musyrifah)