PWMU.CO – Tahun baru Hijriah adalah momentum penting untuk mengevaluasi amal perbuatan seorang muslim, sebelum kematian datang menjemputnya.
Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Nganjuk KH Soedarmaji Lc menyampaikan pesan tersebut dalam Pengajian Ahad Pagi di Masjid KH. Ahmad Dahlan Gresik (9/9/18).
Lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir itu mengingatkan, umat Islam saat ini berada di penghujung tahun 1439 dan akan memasuki tahun baru 1 Muharam 1440 yang bertepatan dengan 11 September 2018.
“Itu artinya umur kita semakin bertambah dan kita semakin dekat kepada kematian,” ujarnya mengingatkan.
Menurut dia, kebanyakan manusia memandang kematian sebagai sesuatu yang masih jauh. “Padahal dalam hadits disebutkan bahwa kematian itu sangat dekat. Maka bekal terbaik menghadapi kematian adalah takwa,” ucapnya.
Kita perlu merenung, dia melanjutkan, seandainya kita dipanggil oleh Allah SWT dalam waktu yang dekat ini, apakah kira-kira masuk surga atau neraka?
Soedarmaji menyampaikan, setidaknya ada empat hal yang perlu dilakukan seorang Muslim sebagai bahan evaluasi dan perbaikan diri agar layak mendapat surga Allah.
Pertama, evaluasi shalat. “Sudahkan kita melaksanakan shalat lima waktu berjamaah di masjid?” tanyannya. “Bila selama ini kita baru bisa melaksanakan tiga waktu berjamaah di masjid, semoga memasuki tahun baru ini bisa kita perbaiki menjadi lima waktu berjamaah di masjid.”
Kedua, evaluasi puasa. “Bila selama ini puasa kita berada di tingkatan puasanya orang umum, yaitu hanya menahan lapar dan dahaga, semoga di tahun baru nanti bisa meningkat seperti puasanya orang-orang khusus, yakni bisa menahan lapar dan dahaga serta pandangan mata, lisan, telinga, tangan dan kaki dari hal-hal yang dilarang Allah,” tutur dia sambil menganjurkan jamaah menjalankan puasan sunah selain puasa wajib.
Ketiga, evaluasi bacaan Alquran. Menurutnya, bisa menghatamkan Alquran satu bulan sekali tentu sangat bagus. “Namun paling tidak bisa menghatamkan Alquran satu tahun sekali,” ujarnya.
Dia menguraikan, beberapa mushaf Alquran raya-rata terdiri dari 604 halaman. Jika setiap hari dibaca dua halaman, maka satu tahun bisa mengkhatamkan Alquran.
Keempat, evaluasi shadaqah jariyah.
“Apabila seseorang berkesanggupan melaksanakan shadaqah jariyah namun tidak melaksanakan maka ia termasuk orang yang merugi,” ungkapnya.
Karena, sambungnya, sebelum meninggal kita diwasiatkan untuk memiliki minimal satu dari tiga hal, syukur bila ketiga-tiganya. Yaitu: shadaqah jariyah, anak yang shalih yang mendoakan orangtua, dan ilmu yang bermanfaat.
Kepada PWMU.CO, Ketua Takmir Masjid KH. Ahmad Dahlan Anas Thohir mengatakan, kegiatan ini adalah Pengajian Ahad Pagi yang kali kedua diadakan oleh masjid yang kini menjadi ikon pariwisata relijius itu.
Sekitar 500 orang antusias mengikutinya. Usai pengajian, jamaah diajak sarapan bersama dengan menu soto ayam. “Agar semakin terjalin keakraban sesama jamaah,” kata Anas. (Kemas SR)