PWMU.CO – Berbicara tentang kepribadian Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah), maka hakikat dan misi Nasyiah harus terwujud dalam sikap kadernya baik sebagai individu maupun jamaah.
Hal ini disampaikan Anggota Departemen Kader Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik Siti Mariyanti dalam Darul Arqam NA (DANA) I yang digelar di SD Muhammadiyah 2 Balongpanggang, Gresik, tepatnya di Desa Karangsemanding, Senin (10/9/18).
“Insyaallah, saat kita paham hakikat dan misi gerakan, kita akan bisa jadi kader Nasyiah yang berkepribadian terpuji. Akhlak kita terjaga, ibadah meningkat, tutur kata terarah, dan yang pasti akan terbentuk pribadi putri Islam yang tangguh,” tutur Tiwi, panggilan akrabnya.
Dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang NA (PCNA) Balongpanggang, Gresik, perempuan yang juga memegang amanah sebagai Ketua Departemen Organisasi Pimpinan Wilayah NA (PWNA) Jawa Timur ini menegaskan pedoman Nasyiah sama dengan Muhammadiyah yaitu Alquran dan Assunnah.
“Sebagai putri Muhammadiyah dan Aisyiyah, tentu Nasyiah tak lepas dari Alquran dan Assunnah sebagai pegangan perjuangannya. Utamanya dalam membahas isu-isu keperempuanan seperti fihqun nisa, anatomi tubuh, kesehatan, pendidikan, dan kesehatan,” tegasnya.
Dia melanjutkan, kepribadian Nasyiah menjadikan kader-kadernya yang mayoritas ibu-ibu muda menjadi sosok teladan untuk putra-putrinya.
“Sebagai ibu, jika pribadi kita bagus, maka kita akan punya anak dengan moral yang bagus pula. Tunjukkan pada anak-anak kita bahwa ibunya adalah kader Nasyiah yang bisa dia jadikan contoh bagaimana bersikap di masyarakat,” pesannya.
Tiwi mencontohkan, taat aturan adalah bentuk sederhana dari kepribadian Nasyiah.
“Nasyiah itu taat aturan. Misal sesuai pedoman administrasi, jika pakai seragam nasional, kerudungnya berwarna kuning gading, bukan hitam. Lalu ndak pake celana panjang, tapi rok. Selain itu, sebagai pribadi Nasyiah yang tangguh, nggrundel dilarang dalam berjuang,” tuturnya. (Ria Eka Lestari)
Discussion about this post