PWMU.CO – Umat Islam Indonesia sedang diuji untuk bisa menghadirkan pemimpin berintegritas, yang memiliki kapasitas untuk menyejahterakan rakyat dan memuliakan umat Islam sebagai mayoritas.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof Zainuddin Maliki menekankan hal itu dalam Pengajian Padang Bulan yang diadakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kandangsemangkon, Paciran, Lamongan, Selasa (11/9/18) malam.
Prof Zainuddin mengungkapkan, Indonesia dianugerahi oleh Allah dengan kekayaan alam yang luar biasa. Sayangnya, itu belum bisa dimanfaatkan untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
“Saat ini kakayaan alam Indonesia hanya dinikmati oleh segelitir orang saja. Bukan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” katanya di hadapan ratusan warga Muhammadiyah yang memadati pelataran rumah Siswanto di Desa Kandangsemangkon.
Prof Zainuddin menerangkan, umat Islam yang jumlahnya mayoritas di Indonesia, misalnya, hingga kini masih belum bisa hidup sejahtera dan dimuliakan. Bahkan, muncul kasus persekusi terhadap umat Islam yang dituduh anti-Pancasila, anti-Kebhinnekaan, anti-NKRI, dan lainnya.
“Kondisi itu terjadi lantaran umat belum memilih pemimpin berdasarkan hati nurani yang mengedepankan integeritas dan kapasitasnya,” kritiknya.
Oleh karena itu, ia mengajak warga Persyarikatan berhijrah untuk memilih pemimpin berintegritas yang memiliki kapasitas memuliakan umat Islam dan menyejahterahkan rakyat. Bukan tergiur untuk memilih pemimpin yang hanya bermodalkan isi tas saja. Sebagaimana hikmah dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.
“Nah, dalam Pemilu tahun 2019 nanti, kita diuji, apakah masih tergiur untuk memilih pemimpin berdasar isi tas atau berpikir maju dengan memilih pemimpin berkualitas?” tanyanya retoris.
Sebab, ia mengingatkan, sekali salah memilih pemimpin, maka dampaknya akan dirasakan dalam kurun waktu lima tahun ke depan. “Iya, kalau kita beli baju dan tidak cocok bisa dikembalikan lagi dalam waktu singkat. Tapi kalau salah memilih pemimpin, masak iya bisa dikembalikan lagi dalam waktu singkat,” selorohnya.
Mantan Rektor Universitad Muhammadiyah Surabaya ini menyebutkan, apabila umat Islam tidak ingin dipersekusi oleh kelompok yang tidak suka dengan Islam, maka umat Islam harus bersatu. Sebab, senjata utama dari umat Islam adalah keyakinan dan persatuan dan kesatuan umat.
“Para pembenci Islam itu takut jika umat Islam bersatu. Karena mereka tahu jika umat Islam kuat, maka sulit bagi mereka menguasai negeri ini,” ujar bakal calon anggota DPR RI Dapil IX Lamongan-Gresik dari Partai Amanat Nasional ini. (Aan)
Discussion about this post