PWMU.CO – Ustadz Ir Tamhid Masyhudi punya metafora menarik tentang konsep ihsan. Hal itu dia kemukakan dalam Pengajian Ahad Pagi yang digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebomas, di Masjid At-Taqwa Jalan Sunan Prapen I/17 Kebomas, Gresik, (16/8/19).
Menurut Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ihsan itu ibarat ‘CCTV’-nya Allah. “Inilah ‘CCTV’-nya Allah. Di mana dalam segala kegiatan ibadah dan aktivitas, pastilah Allah melihat dan memantau kita,” jelasnya.
Konsep ihsan dijelaskan Tahmid melalui hadits riwayat Muslim dari Umar bin Khattab.
“Suatu ketika Rasulullah SAW didatangi oleh seorang yang asing. Kenapa asing? Karena pada saat itu para Sahabat tidak mengenali siapa yang datang mendekati Rasulullah dan langsung duduk amat dekat dengan beliau,” jelasnya.
Tamhid menyampaikan, orang asing itu lalu bertanya pada Rasulullah SAW tentang islam, iman, dan ihsan.
Dia lalu membacakan matan (isi) hadits yang dimaksud. “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam?”
Rasulullah SAW menjawab, ”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya.”
Lelaki itu berkata, ”Engkau benar.” Maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.
Kemudian ia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Iman?” Nabi SAW menjawab, ”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya; para Rasul-Nya; Hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk.” Ia berkata, “Engkau benar.”
Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan?” Nabi SAW menjawab, ”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
Dalam pengajian itu, Tamhid menekankan pentingnya memperhatikan ihsan. Dia pun memberi contoh perilaku ihsan dalam sebuah episode perang di zaman Nabi SAW.
“Ketika selesai perang ada Sahabat Rasulullah yang dirawat karena terluka-luka dan membutuhkan air minum. Lalu terdengar. Sahabat lain juga terluka akibat perang yang membutuhkan air minum. Maka diminta untuk memberikan air minum kepada yang lain.
Lalu terdengar sahabat lain juga yang terluka meminta air membutuhkan air minum, maka diminta untuk memberikan air minum kepada yang lain, dan berulang-ulang sampai ajal mereka menjemput tetap memikirkan kepentingan sahabatnya walaupun dirinya juga membutuhkan,” kisah Tamhid.
Di akhir pengajian Tamhid berpesan, “Semoga ‘CCTV’- merek ihsan dari Allah mampu memberikan pengawasan bagi kita untuk menjalankan segala aktivitas dan ibadah kita karena Allah SWT.” (Dimas Hasbi Assiddiqi)