PWMU.CO-Rasa senang dan bangga terpancar dari wajah Ahmad Al Kanz, siswa kelas XI MIPA 2 SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda). Salah satu impiannya terwujud. Ia terpilih menjadi delegasi Indonesia untuk Future Leader Congress 2018 yang digelar di The United Nations Asia Pasific Office Rajademnem Nok Avenue Bangkok, Thailand, Ahad-Selasa (16-18/9/2018).
“Alhamdulilah, saya sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini,” ungkap Kanz, panggilan akrabnya. Mengikuti kongres pemuda dari berbagai negara salah satu impian remaja kelahiran 2002 ini. Ia bisa menyampaikan pemikiran-pemikirannya dan mencari penyelesaian dari masalah terkait pendidikan, urban development, sosial, dan lingkungan bersama pemuda dengan berbagai latar belakang.
“Kongres ini diikuti 145 peserta berasal dari 50 negara,” terang Kanz. Selain Indonesia, peserta berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, Timor Leste, Australia, Nigeria, Pakistan, Afganistan, Afrika Selatan, Filipina, Kamboja, Kanada, Amerika Serikat, Inggris Raya, Nepal, Zimbabwe, Bangladesh, Vietnam, Fiji, India, Macedonia, Jordan, Sri Lanka, Ukraina, Irlandia, Uganda, dan lain – lain.
Awalnya dia hanya mem-follow Instagram Studec Internasional. Sebuah instansi non pemerintah yang bergerak dalam bidang kepemudaan dan pendidikan. Ia lalu mendaftar lewat laman web. Setelah proses seleksi akhirnya dia diterima.
“Saya tidak menyangka bisa diterima, karena rata-rata yang diterima sudah kuliah bahkan bekerja,” kata siswa yang hobi travelling ini. Ia pun mempersiapkan kongres ini dengan baik. Ia membuat paper tentang pemerataan pendidikan dan pendidikan inklusi di Indonesia. “Paper saya nanti akan saya presentasikan di depan peserta kongres lainnya,”tuturnya.
Ahad malam, putra pasangan dr Pangayoman SH MM dan Retno Wulandari SPd MM mengikuti diplomatic training yang diisi oleh Mr Nazrul Azizi, CEO Potential Outreach, yang diselenggarakan di S Box Sukhumvit hotel, Thailand.
Senin ini, ia mengikuti sesi diskusi yang diisi oleh beberapa keynote speaker dari beberapa negara. Salah satunya Dino Patti Djalal, juru bicara presiden dan mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat.
Kongres di hari kedua dan tiga bertempat di UN ESCAP Office Kantor PBB di Bangkok. Di hari terakhir ada sesi mentoring. Peserta dibagi dalam beberapa bidang dan dia memilih bidang pendidikan. “Saat inilah saya presentasi dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dengan mentor yang expert dalam bidang pendidikan,” ungkapnya. Ia berharap sepulang dari kegiatan ini wawasannya bertambah. (Tanti Puspitorini)