PWMU.CO-Warga Muhammadiyah jangan mau dibodohi pakai kalimat: “Jangan campuradukkan agama dan politik.” Kalimat itu adalah upaya agar umat Islam melepaskan cara pandang agama terhadap kebijakan politik.
Hal itu disampaikan Dr Muhammad Nasih MSi, Dosen Ilmu Politik Pascasarjana Univesitas Indonesia, saat berceramah di pengajian Pimpinan Cabang Muhammadiyah Solokuro bertempat di Perguruan Muhammadiyah Dadapan, Lamongan, Sabtu (22/09/2018).
Menurut Nasih, Nabi Muhammad dalam berdakwah juga berpolitik. Karena Nabi menjadi pemimpin negara. Kebijakan pemerintah yang dibuat berlandaskan Alquran.
“Alquran merupakan kebenaran yang kita yakini dan menjadi pegangan umat Islam. Karena itu, jika ada kader Muhammadiyah yang ikut berpolitik harus kita dukung. Setahu saya jarang ada politisi Muhammadiyah yang korupsi,” tuturnya.
Pada Pemilihan Presiden dan Pemilihan Calon Legislatif tahun 2019, dia menekankan, jangan sampai salah pilih. “Pilihlah kader-kader Muhammadiyah. seban jalan paling efektif dalam berdakwah dengan berpolitik karena kebijakan yang dibuat berdampak luas untuk rakyat,” tegasnya. (Hendra HW)