PWMU.CO- Menindaklanjuti hasil Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Surabaya beberapa waktu lalu, tentang agenda pembahasan AD/ART IPM yang belum selesai. Akhirnya tim khusus yang terdiri atas 5 orang, dengan didampingi 2 orang presidium, kembali bersidang. Agenda sidang berlangsung selama dua hari di gedung PP Muhammadiyah Jl. Ahmad Dahlan Yogyakarta, (13-15/5).
(Baca: Ayo Ikuti Lomba Desain Logo Muktamara IPM, 3 Daerh Bersaing Jadi Tuan Rumah Musywil IPM)
”Pembahasan ini menjadi penting untuk menyelesaikan AD/ART IPM. Karena AD/ ART IPM ini, nantinya digunakan hingga beberapa tahun kedepan. Atau setidaknya 15 tahun kedepan. Sidang kali ini, merupakan hasil rekomendasi peserta Konpiwil lalu di Surabaya,” ungkap Wahyi Ba’dal Fitri, selaku Ketua Umum PW IPM Jatim.
Lebih lanjut Wahyi menerangkan 5 anggota tim khusus yang bertugas merampungkan pembahasan AD ART tersebut yakni, dari perwakilan PW IPM Jatim, PW IPM Kaltim, PW IPM Sulsel, PW IPM Lampung dan PW IPM Sulawesi Utara (Sulut). Sedangkan dua orang presidium berasal dari PW IPM DIY dan PW IPM Jateng.
(Baca: IPM Gembleng Mubaligh Muda, IPM Tularkan Virus Dakwah Kreatif pada Kader)
Wahyi menambahkan dari hasil pembahasan, terjadi perubahan AD/ART di beberapa poin. Mulai perubahan istilah konferensi ditiap tingkatan pimpinan, filosofi warna yang ada pada lambang IPM dan juga aturan dualisme kepemimpinan. Baik di intern Muhammadiyah maupun ekstern. Selain itu, IPM juga berpeluang membuka dan menfasilitasi tumbuhnya PR IPM dari komunitas. Hingga, pada kembalinya Muqadimah IPM menggunakan hasil dari Muktamar IPM di Solo. Dimana dari sanalah awal kembalinya nama IRM berubah menjadi IPM.
”Ada beberapa hal menarik yang akan disahkan di Muktamar XX IPM di Samarinda Kalimantan nanti. Yang rencananya Muktamar itu sendiri dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 nanti,” tandas Wahyi. (aan)