PWMU.CO – Masyarakat yang maju adalah masyarakat yang sudah meninggalkan atau berhijrah dari budaya polikronik ke monokronik.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof DR Zainuddin Maliki MSi menyampaikan hal itu pada Pengajian Triwulan Ke-8 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Manyar di Masjid At-Taqwa PRM PPI, Ahad, (30/9/18).
Di awal ceramahnya, Prof Zainuddin—sapaan akrabnya—mengajak jamaah untuk berhijrah menghargai waktu dengan baik.
“Marilah kita berhijrah dari kebiasaan yang kurang bagus ke kebiasaan yang lebih bagus. Dari polikronik ke monokronik,” ajaknya.
Pada umumnya, sambung dia, kita orang Indonesia tanpa sadar telah menjadi penganut waktu polikronik. “Kita sering membuang-buang waktu; mengulur-ulur waktu; menunda, dan lain sebagainya,” tuturnya tentang ciri penganut polikronik yang memandang kalau waktu sebagai putaran yang akan kembali lagi.
Penasihat Dewan Pendidikan Jawa Timur itu lalu membandingkan dengan negara maju. “Sedangkan negara yang maju, Jepang misalnya, adalah penganut waktu monokronik, sangat menghargai waktu karena waktu tidak pernah bisa kembali lagi,” ujarnya.
Menurut dia, Allah memberi waktu kepada seluruh umat manusia di bumi ini sama yaitu 24 jam. “Jepang maju, Eropa maju karena sangat menghargai waktu sedangkan kita, bangsa Indonesia, belum cerdas menghargai waktu,” kata dia.
Selain hijrah soal waktu, Zainuddin mengajak jamaah untuk hijrah yang kedua. “Kita bangsa Indonesia harus menjadi subjek (yang menggerakkan) bukan lagi objek (yang digerakkan). Baik dari sisi politik, ekonomi, pemerintahan dan lain-lain,” ujar mantan rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Menurut dia, bangsa Indonesia semakin hari tidak semakin baik posisinya, tetapi semakin buruk. “Umat Islam adalah pendiri Negara Indonesia oleh sebab itu harus unggul menjadi penggerak (subjek), tidak lagi menjadi objek (digerakkan),” tutur dia.
Di akhir ceramahnya, Zainuddin menekankan apabila mencari pemimpin atau penguasa maka carilah pemimpi yang amanah. “Pemimpin yang berpihak pada yang lemah, yang memberdayakan, yang membebaskan rakyatnya dari kesulitan,” kata Zainuddin yang kini menjadi caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Gresik-Lamongan nomor urut 2.
Ketua PCM Manyar H. Imam Mustakim mengaku berbahagia pengajuan triwulan kali kata sangat istimewa. “Karena dihadiri oleh dua Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur yaitu Prof Dr Zainuddin Maliki MSi dan H. Nadjib Hamid MSi,” ujarnya dalam sambutan. (M. Yazit N)