PWMU.CO – Pada 1 Oktober 1965 Komando Operasi Pemulihan Keamanan yang pada waktu itu dipimpin Letnan Jenderal Soeharto dengan bantuan segenap potensi masyarakat telah melakukan gerakan operasi dalam rangka menghancurkan G30S/PKI yang berkuasa, merongrong, dan mengkhianati Pancasila.
Hal itu disampaikan Pembantu Letnan Dua (Pelda) Sunarto, Wakil Komandan Rayon Militer (Danramil) 0817/06 Manyar, Gresik, saat menjadi pembina upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Senin (1/10/18) pagi.
Suasana hikmat mewarnai upacara bendera yang digelar di halaman SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik tersebut. Peserta upacara tampak antusias menyimak cerita Sunarto. “Dengan gerakan operasi tersebut, negara kita yang berdasarkan Pancasila atas pertolongan Tuhan Yang Maha Esa tetap berdiri tegak,” kata dia.
Sunarto hadir bersama Sersan Mayor (Serma) Imam Kuswoyo, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Yosowilangun dan Sersan Kepala (Serka) Randim, Babinsa Desa Suci dan Pongangan.
Ia menegaskan, Pancasila sebagai dasar negara telah jelas menunjukkan kesaktiannya, sekalipun dirongrong oleh pihak manapun. “Berdasar kejadian tersebut, maka oleh pemerintah, 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila,” ujarnya.
Kepada 485 siswa sekolah berjulukan Kampus Biru tersebut, Sunarto menjelaskan Pancasila selain sebagai dasar negara, juga sebagai falsafah dan pandangan/pedoman hidup bangsa Indonesia.
“Maka dari itu, kami ingatkan sekali lagi akan perlunya kita sebagai bangsa Indonesia untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila,” pesannya.
Di akhir amanatnya, Sunarto mengucapkan selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila. “Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa membimbing dan meridai usaha kita semua. Semoga apa yang kita lakukan termasuk bagian dari amal kebajikan,” tutupnya.
Kepada PWMU.CO, Kepala SDMM Ahmad Faizun SSos bersyukur kegiatan upacara bendera berjalan hikmat dan lancar. “Alhamdulillah, Serma Imam Kuswoyo juga mengapresiasi siswa kelas V yang menjadi petugas upacara hari ini,” ucapnya senang.
Faizun berterima kasih kepada pelatih petugas upacara Muhammad Zainul Arif SPd yang telah membina anak-anak selama ini.
Selain itu, lanjutnya, Mars TNI Angkatan Darat yang dinyanyikan tim paduan suara siswa kelas V berhasil memberi kesan bagi ketiga tamunya. “Saya merinding dan terharu saat anak-anak menyanyikan Mars TNI AD tadi,” ujar Faizun menirukan ungkapan Serma Imam Kuswoyo.
Di akhir upacara bendera, tiga siswa kelas VI, Amalya Tristyaningrum, Kanya Candra Aretha, dan Tsaabitah Khanifa Azzahra memberikan buket bunga kepada tiga tamu khusus tersebut.
Terima kasih TNI. (Vita)