PWMU.CO-Ideologi hanya mengenal kemunculan, kemunduran dan kebangkitan kembali. Ideologi tidak pernah mati.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kesbangpol Kabupaten Pacitan Suharyanto saat nonton bareng dan dialog publik di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pacitan, Ahad (30/9/2018).
Karena itu, kata Suharyanto, bangsa Indonesia harus senantiasa waspada pada ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Senada dengan Suharyanto, pemateri dari Kodim 0801 Pacitan Kapten (Kav) Dadut Setiyawan juga menegaskan, komunisme sebagai ideologi terlarang di Indonesia. “Ideologi kita satu-satunya adalah Pancasila,” tegas pria asli Pacitan ini.
Nobar dan dialog publik ini diselenggarakan oleh PD Pemuda Muhammadiyah Pacitan, Bidang Kokam dan SAR untuk memperingati miladnya ke-53. Acara ini mengusung tema Memahami Sejarah Gerakan Komunis dan Perkembangannya di Indonesia.
Dialog dimulai jam 09.30 setelah pemutaran film. Diawali dengan paparan Drs H Imam Haryono, ketua DHC BPK 45. Dia menguraikan sejarah perjuangan bangsa yang tidak lepas dari gangguan dari ideologi komunis.
“Terlepas ada pro dan kontra tentang film ini, tetapi faktanya pada saat itu, ada jenderal yang disiksa dan dibunuh,” tandasnya.
“Maka tidak ada salahnya kita memahami sejarah ini dan mengambil pelajaran dari film ini, untuk keselamatan dan keutuhan bangsa di masa yang akan datang,” sambungnya.
Dihubungi terpisah Fathudin, Kabid Kokam dan SAR, mengatakan, sejarah berdirinya Kokam berkaitan dengan peristiwa G30S/PKI. ”Maka setiap peringatan itu, kami sekaligus memperingati miladnya Kokam, ” katanya.
Acara ini dihadiri pengurus berbagai organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan di Kabupaten Pacitan, termasuk juga pengurus OSIS. Lebih dari 100 orang hadir saat nobar yang diputar pada Ahad pagi. Mereka mengikuti dialog dengan antusias sampai pada sesi tanya jawab yang berakhir pukul 13.00. (Ansori)