PWMU.CO – Merantaulah … Orang berilmu dan beradab, tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hiduplah di negeri orang.
Merantaulah … Kau kan dapati pengganti dari orang-orang yang kau tinggalkan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup kan terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air menjadi kotor karena diam tertahan. Jika mengalir, ia kan jernih. Jika diam, ia kan keruh mengenang.
Singa jika tak tinggalkan sarang, tak kan mendapatkan makanan. Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak kan mengenai sasaran. Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam.
Tentu manusia kan bosan, dan enggan untuk memandang. Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah. Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika terus berada di dalam hutan.
Jika bijih emas memisahkan diri, barulah ia menjadi emas murni yang dihargai. Jika kayu gaharu keluar dari hutan, ia kan menjadi parfum yang bernilai tinggi
**
Motivasi merantau dari Imam Syafi’i di atas bisa menggerakkan setiap jiwa yang membaca untuk melaksanakannya. Yakni pergi merantau untuk belajar ke negeri negeri demi mendapatkan ilmu dan pengalaman hidup. Tetapi tidak semua orang mengetahui langkah strategis untuk mencapainya. Terkhusus untuk kader-kader Muhammadiyah yang mempunyai potensi tinggi menjadi orang hebat.
(Baca: Tertarik Sekolah di Luar Negeri, Bertanyalah saat Roadshow PCIM di Indonesia)
Oleh karena itu, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) menyapa kader Muhammadiyah dengan menyelenggarakan roadshow di 5 kota besar yakni, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Roadshow ini untuk berbagi informasi kiat studi lanjut di luar negeri dan berbagi cerita bagaimana dinamika ber-Muhammadiyah di luar negeri.
Surabaya menjadi kota pertama yang disapa dalam roadshow ini dengan menghadirkan PCIM dari Tunisia, Mesir, Rusia, Taiwan, dan USA. Acara diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya pada hari Senin (16/5) dengan diikuti sekitar 150 peserta dari berbagai universitas di Surabaya dan sekitarnya. Baca sambungan hal 2 …