PWMU.CO – Gempa bumi berkekuatan magnitudo Mw6,3 mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada Kamis (11/10/18) pukul 01.44.57 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 kilometer arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur pada kedalaman 12 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh masyarakat Situbondo dan Sumenep. Masyarakat berhamburan keluar rumah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep Rahman Riyadi ketika diwawancarai Kompas TV menyatakan gempa mengakibatkan 25 rumah rusak, 3 orang meninggal dunia dan 4 luka-luka.
Daerah yang terparah adalah di Pulau Sepudi karena berdekatan dengan episentrum gempa. “Ada 3 orang yang luka parah di Pulau Sepudi akan dievakuasi ke RSUD Sumenep dan butuh waktu 2,5-3 jam perjalanan dengan kapal laut,” ujar Rahman.
“Diimbau warga untuk keluar rumah dan tidak berada dalam rumah atau bangunan, karena ini untuk menghindari adanya gempa susulan,” tambah Rahman.
Rahman juga menyampaikan untuk saat ini memang belum ada pemasangan tenda untuk pengungsi, karena warga masih bisa mengungsi ke tetangga terdekat atau berkumpul di tempat terbuka. “Namun BPBD siap dropping tenda manakala ada permintaan,” tegas Rahman.
Sementara itu, BPBD Situbondo menekankan agar warga tidak panik dan tetap tenang. Warga diminta tidak terpancing informasi yang tidak jelas. Setiap informasi hendaknya dikroscek ke petugas terkait.
Menurut Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono, hingga pukul 10.50 WIB, sementara dampak gempa dilaporkan 7 bangunan rusak ringan dan tidak ada korban jiwa di Kabupaten Situbondo.
“Bangunan yang mengalami rusak ringan adalah 2 di Kecamatan Panarukan, satu di Kecamatan Mangaran, 2 di Kecamatan Arjasa, 1 di Kecamatan Situbondo dan 1 di Kecamatan Banyuputih,” ungkap Puriyono melalui press release BPBD Situbondo. (Sugiran)