PWMU.CO – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gresik Bapak AKBP Supriyanto SH meminta kepada para orangtua untuk memberi perhatian lebih pada anak-anaknya supaya terhindarkan dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Keluarga adalah orang terdekat yang bisa menyelamatkan generasinya dari bahaya narkotika,” ujarnya dalam Diseminasi Informasi P4GN melalui Sosialisasi Penyuluhan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik, di Hotel Azana Sapta Nawa Resort Gresik, Rabu (10/10/18).
Bagi orangtua yang punya anak kost, Pak Pri—sapaannya—memberi tips khusus. “Orangtua yang punya anak kost harus selalu mengontrol, baik itu di dalam tasnya atau di lemarinya. Mungkin ada benda asing yang kita belum mengenalnya,” ujarnya.
Kewaspadaan itu bukan tanpa alasan. Pak Pri bercerita, pernah ditemukan seorang pelajar di sekolah favorit di Kota Surabaya yang tertangkap menggunakan narkoba.
Yang mengagetkan, tambahnya, setelah ditanya berapa temannya yang sama-sama menggunakan barang haram itu, ternyata jawabannya mengejutkan: 75 anak.
“Kalau semua dipenjara, muridnya bisa habis, ora duwe ijazah kabeh (tidak punya ijazah semuanya) dan masa depannya menjadi suram,” kata dia. “Nah cara yang bijaksana adalah direhabilitasi.”
Yang juga memprihatinkan, sambung Pak Pri, Gresik menduduki rangking ke-3 pengguna narkoba terbanyak di Jatim, di bawah Surabaya dan Sidoarjo.
“Karena itu mari bentengi bersama generasi kita dengan segala cara untuk stop menggunakan narkona, karena dari teman dan lingkunganlah yang sangat berpengaruh,” ajaknya.
Mengenai alasan BNN Kabupatem Gresik mengandeng PDA Gresik dalam penanggulangan penggunaan narkoba, dia beralasan karena ibu-ibu dianggap mahir, pendidikannya tinggi, akidahnya kuat. “Dari ibu-ibu lahirlah pemimpin negara, pimimpin-pimimpin dari tingkat atas sampai bawah,” terangnya.
Pak Pri berharap, di samping ada pelajaran akidah yang diajarkan kepada generasi muda, para pendidik dan ibu-ibu Aisyiyah juga harus punya perhatian pada masalah narkoba ini. “Karena bahayanya luar biasa, bisa merusak syaraf-syaraf di otaknya yang menghancurkan masa depannya,” tuturnya.
Ketua PDA Kabupaten Gresik Dra Uswatun Hasanah mengucapkan syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada BNN Kabupaten Gresik karena Aisyiyah digandang paling awal dalam penyebaran informasi tentang pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
Dengan mengutip Alquran Surat Ali Imran Ayat 104 Bu Us—sapaannya—menegaskan, Aisyiyah harus melibatkan diri dalam mencegah kemungkaran yang ada di bumi Indonesia di antaranya dengan melibatkan diri dalam penanggulangan pengguna narkotika.
Dia bersyukur meskipun undangannya mendadak tapiacara ini mendapat perhatian dari seluruh jajaran PDA dan Pimpinan Cabang Aisyiyah se-Kabupaten Gresik. “Mereka sangat antusias, sehingga undangan yang ditargetkan sebanyak 40 orang tercapai,” ujarnya.
Kepada ibu-ibu Aisyiyah yang mengikuti acara ini, dia memnita mereka menata niat. “Karena ini adalah sebuah amanah, agar ditindaklanjuti,” pesannya.
Ketua Badan Pencegahan dan Penyalagunaan Narkotika (BP2N) PDM Kabupaten Gresik Drs Toha Machsun MAg menyampaikan, seluruh manusia pada dasarnya adalah baik. “Tidak ada satu pun manusia yang tidak baik,” ujarnya sambil mengutip hadits Rasulullah SAW, bahwa setiap anak lahir dalam keadaan suci.
“Hanya saja generasi kita ini dihancurkan lewat penyalahgunaan narkoba,” ujarnya. Mahsun mengatakan, narkoba adalah satu dari tiga masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia selain korupsi dan terorisme.
“Maraknya peredaran gelap narkoba di Indonesia karena diselundupkan melalui orang-orang yang tidak bertanggung jawab dari negara asing dengan berbagai macam cara,” tegasnya. (Nurfadlilah)