PWMU.CO – Dua siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jawa Timur, berhasil lolos Praseleksi Festival dan Lomba Literasi Nasional (FL2N) Siswa Sekolah Dasar tahun 2018.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu akan dilaksanakan di Hotel Bogor Icon and Convention, Jalan Raya Baru Nomor 1, Bukit Cimanggu City, Bogor, Sabtu-Rabu (27-31/10/18) mendatang.
Dua siswa tersebut adalah Fawziyah Gaza Adinasyifa Desler (kelas VI) untuk ketegori cipta pantun dan Kayla Mumtazah Mudzakkir (kelas III) untuk kategori cerpen pemula.
Zahara Firdausi SPd, guru pembina, mengakui tidak menyangka bisa meloloskan dua peserta dengan kategori yang berbeda. “Terutama yang di tahun sebelumnya, untuk karya cerpen masih menjadi PR besar buat tim kami dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak dengan menuangkan karyanya dalam sebuah tulisan,” jelasnya saat ditemui PWMU.CO, Selasa (16/10/18).
Dalam seleksi ini, kata Irda—sapaannya—SDMM mengirimkan 12 peserta yang terdiri dari empat peserta kategori puisi, dua peserta kategori mendongeng, tiga peserta kategori cerpen, tiga peserta kategori pantun. “Karya 12 peserta tersebut kami daftarkan online ke Kemendikbud dan alhamdulillah lolos dua karya dari 165 peserta yang terpilih di beberapa kategori,” ujarnya.
Sebagai persiapan di tahap selanjutnya, Irda dan timnya akan melakukan pembinaan teknik menulis di sekolah. “Harapan kami semoga di tahap selanjutnya mendapatkan hasil yang terbaik dengan persiapan yang maksimal,” ungkapnya.
Kepada PWMU.CO, Ria Eka Lestari SSi, ibunda Kayla Mumtazah Mudzakkir bersyukur putrinya lolos dalam seleksi ini. “Awal buka WhatsApp itu Sabtu pagi di Hotel Treva Jakarta. Saya dapat japri dari Ustadz Shofan Harianto, rasanya ndak nyangka. Kaget campur nggak percaya bahkan sempat nangis,” ungkapnya.
Ria–sapaannya—menceritakan putrinya memang suka menulis cerpen. “Keyla itu nulis cerpennya udah lama sejak April 2018. Jadi sebenarnya cerpennya bukan untuk lomba,” ujarnya.
Cara menulisnya, kata Ria, satu hari menulis satu paragraf, lalu ditinggal main, dan besok dilanjut lagi. “Bahkan Mei itu sebulan penuh nggak disentuh sama sekali cerpennya. Nah pas Ramadhan ada info lomba itu semangat melanjutkan. Lha kok ternyata lolos,” lanjutnya penuh haru.
Ria berharap kegiatan ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi putrinya. “Ini sekaligus sebagai kado milad Keyla di 15 Oktober ini,” ujarnya bahagia.
Selamat! (Vita)
Discussion about this post