PWMU.CO-Negeri ini gonjang-ganjing banyak pemimpin ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena perilaku rakyat yang mata duitan saat Pemilihan Umum. Pemimpin yang membeli suara saat terpilih pasti korup.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kota Malang Drs Mohammad Rosyad MAg pada pengajian Pimpinan Cabang Aisyiyah Klojen di Masjid Muhajirin Bareng Kartini Kota Malang, Sabtu (13/10/2018).
”Lha ya to…masyarakat kita ini aneh. Sukanya memilih wakil-wakil rakyat berdasarkan uang. Meskipun sudah tahu itu salah,” kata dia menandaskan.
”Coba ibu-ibu pikir ini kan tidak rasional sama sekali. Memilih wakilnya tapi tidak sevisi dengannya. Ini kan aneh. Benar tidak?” tandas Rosyad yang pernah menjabat kepala KUA Kota Batu.
Jamaah ibu-ibu serempak menyahut,”Betuuuul…”
Menurut pria asal Lamongan ini, pemimpin dan wakil rakyat yang membeli suara itu bekerja tidak mewakili aspirasi rakyat. Tidak amanah. Berpikirnya balik modal.
”Setiap wakil rakyat itu mendapat jatah jasmas (jaring aspirasi masyarakat) untuk diturunkan ke masyarakat buat pembangunan dan pengembangan daerah. Nah kebanyakan uang jasmas itu digunakan untuk kepentingan mereka sendiri. Saya tahu sendiri itu,” paparnya.
Makanya, dia mengingatkan, kalau pemimpin dan wakil itu salah, yang salah adalah rakyat. Kenapa memilih mereka berdasarkan duit.
Karena itu jihad politik menjadi penting untuk mengubah perilaku rakyat dalam berbangsa dan bernegara. Pilih wakil rakyat itu sevisi, seperjuangan dan seiman. (Uzlifah)