PWMU.CO – “Hasil tak perna mengkhianati usaha”. Kata-kata bijak itu pas diberikan kepada siswi dan guru SMP Muhammadiyah 13 Campurejo, Panceng, Gresik atau yang dikenal dengan Hamas School ini.
Bagaimana tidak, setelah melewati proses yang cukup panjang, Selasa (16/10/18), Dwinta Lajjarotus Rohmah, siswi kelas VIII Hamas School, meraih Juara 1 Lomba Esai pada Olimpiade Literasi Siswa (OLS) 2018 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik.
“Tak disangka, berbekal kulit siwalan yang selama ini jadi limbah jalanan, bisa mengharumkan nama Hamas School,” tutur Muafillah Shofah SSi, pembimbing penulisan naskah esai.
Guru pendamping lomba ini menjelaskan, dirinya sangat bersyukur atas prestasi siswinya yang mampu membuat dan mempresentasikan karyanya di depan juri dengan sangat baik.
“Saya melihat dewan juri sumringah ketika Dwinta tampil, apalagi setelah menunjukkan hasil ikan asap yang dibawanya khusus dari rumah,” jelas Fillah, sapaannya.
Ikan asap yang dibawa ini adalah hasil pengasapan menggunakan limbah kulit siwalan. “Esai ini bisa dikembangkan dan dibimbing ke tingkat nasional,” kesan Mustakim SS MSi, juri lomba.
Fillah mengatakan, prestasi manis muridnya itu tidak lahir tiba-tiba. Ada perjuangan panjang yang harus dilaluinya. Tahap pertama, ujarnya, adalah seleksi naskah.
“Sebelum menulis naskah esai, Dwinta terlebih dahulu melakukan eksperimen atau penelitian sederhana, kurang lebih dua pekan,” terang perempuan berusia 24 tahun ini.
Dia menjelaskan, penelitian dilakukan tidak jauh dari lingkungan sekolah. “Kulit buah siwalan, yang selama ini menjadi limbah yang mengganggu pemandangan, kami gunakan sebagai bahan asap untuk pengasapan ikan,” jelasnya.
Naskah kemudian dikirim ke panitia dan diumumkan yang lolos untuk babap berikutnya, Sabtu (13/10/10).
Setelah tahu dinyatakan lolos 20 besar, ungkap Fillah, Dwinta pun menjalani pembimbingan presentasi untuk berlatih memaparkan karya yang telah mereka buat di depan dewan juri.
“Siang dan sore anak-anak berlatih di sekolah, bahkan malam sampai datang ke rumah saya,” ungkap Nurul Wakhidatul Ummah SKom, Kepala Hamas School.
Ustadzah Fidah, panggilannya, menjelskan, selain lomba esai, Hamas School juga mengikuti lomba cipta cerpen dalam OLS tingkat SMP/MTs.
“Hamas mengirimkan tiga delegasi, satu esai dan dua cerpen. Ketiganya masuk sebagai 20 peserta dengan naskah terbaik,” jelasnya.
Ketiganya adalah Dwinta Lajjarotus Rohmah untuk lomba esai, Miftahul Badi’ah dan Hanum Efriska Ghinasti untuk lomba cipta cerpen.
”Saya tetap senang meskipun tidak dapat juara. Karena naskah saya dibukukan. Selain itu, saya dapat teman baru, pengalaman baru, dan pembelajaran untuk tidak mudah berputus asa,” kesan Hanum, siswi kelas VII Hamas School seusai pengumuman lomba.
Sebelum pengumuman lomba, salah satu juri lomba cerpen, Yusuf Ali Putro Spdi, menuturkan dirinya akan membukukan naskah terbaik dari 20 finalis masing-masing bidang pada OLS ini.
“Insyaallah akan launching kurun waktu minggu ini, saya akan mengundang penulis beserta kepala sekolahnya, dan tentunya setiap penulis akan mendapat bukunya secara gratis,” ungkap guru SMPN 1 Balonggpanggang itu. (MS)