PWMU.CO – Sebanyak 55 siswa SD Muhamamdiyah 24 Ketintang Surabaya mengunjungi home industry enceng gondok milik Supardi, di Perumahan Kebraon Indah Permah Blok C-46, Kelurahan Kebraon, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, Rabu (17/10/18).
Norma Setyaningrum SPd, kepala sekolah, menjelaskan, eceng gondok yang selama ini dianggap limbah ternyata adalah salah satu sumber daya alam yang bisa memberi manfaat bagi manusia.
Karena itulah dia mengajak siswa-siswinya belajar bagaimana tumbuhan liar yang ada di beberapa tempat di Surabaya, seperti Sungai Keramat Wiyung, bisa diolah menjadi barang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi.
Di tempat Supardi, mereka diajari berbagai kreasi berbahan enceng gondok yang di kombinasikan dengan daur ulang seperti pelepah pisang, penggulungan baju, dan karton. Dan salah satu yang menarik siswa adalah tempat pulpen dan pensil.
“Dengan memanfaatkan bahan dari karton dan pengulung kain sudah bisa menjadikan kreasi,” komentar Nihlah Izza Kamila, siswi kelas V, tentang kreasi tersebut.
Dia lalu menjelaskan bagaimana proses pembuatan tempat alat tulis itu. “Karton digunting berbentuk dua lingkaran. Lalu ditempel di pelepah pisang menggunakan lem,” terangnya.
Menurutnya, dengan kreativitas, kejelian, dan sabar, ternyata berhasil diciptakan tempat pulpen dan pensil dengan rapi.
Supardi mengungkapkan, usahanya dimulai sejak tahun 2008, dengan memanfaatkan bahan pelepah pisang yang banyak terdapat di sekitar Sungai Keramat Wiyung.
Dia menuturkan, ada sekitar 7000 barang yang dihasilkan dari ‘limbah-limbah’ itu. Di antaranya anyaman, vas bunga, topi, sandal, baju, piring, dan tempat bulpen.
Yang hebat, sebagian barang-barang itu dijula ke luar negeri alias diekspor. (Fahriah Nur Syamila)
Discussion about this post