PWMU.CO – Sambutan Wakil Bupati Pacitan Yudhi Sumbogo, yang hadir mewakili Bupati Pacitan Indartarto, mengawali rangkaian penilaian lapang, nominator juara lomba Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tingkat Nasional. Indartarto berhalangan hadir karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
Penilaian lapang ini dilakukan di rumah Jemi Darmawan, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Donorojo, Pacitan, Jumat (19/10/18), oleh Tim Penilai dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Jemi mengakui tidak mengira akan lolos 20 besar. “Saya menyiapkan lomba ini apa adanya saja,” katanya merendah.
Kepada PWMU.CO, Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Donorojo ini mengatakan memang sudah menjadi relawan sosial mulai tahun 2009.
Ketua Tim Penilai Lomba Pilar Sosial Tahun 2018 Dra Dwi Citawasih menjelaskan, meski kelihatan sederhana dan apa adanya, apa yang sudah dilakukan Jemi Dharmawan luar biasa. “Mas Jemi ini kelihatannya low profile, tapi kalau sudah presentasi dan berbicara, baru kelihatan kecerdasannya,” bebernya dalam sambutan.
Maka pada hari itu, Dwi Citawasih yang juga Kasubdit TKSK dan Karang Taruna Kemensos ini hadir untuk melihat dan membuktikan apa yang sudah dipaparkan Jemi pada Agustus lalu, selama 8 hari di Jakarta.
Selain tim penilai dari Jakarta, acara ini juga dihadiri Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Camat Donorojo, Kepala Desa, dan warga masyarakat di lingkungan sekitar.
Jemi Dharmawan lolos sebagai kandidat juara nasional penilaian lapang, melalui proses yang cukup panjang. “Saya menyampaikan paparan kinerja pada Agustus 2018 lalu. Setelah lolos 20 besar, kemudian dilakukan penilaian lapang ini,” urainya. “Semoga bermanfaat bagi masyarakat.”
Salah satu warga Donorojo menilai, Jemi Darmawan sangat inovatif dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya. “Mas Jemi ini seperti tidak ada lelahnya melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai stakeholder yang ada,” kata ibu yang tidak mau disebut namanya ini. “Beliau ini salah satu putra terbaik Kecamatan Donorojo.”
Saat penilaian, Lazismu dan Muhammadiyah Disaster Manajemen Centre (MDMC) Pacitan juga diminta hadir oleh Jemi sebagai bukti kerjasama dengan lembaga lain yang memiliki kepedulian sosial yang sama.
“Kita sudah kenal Mas Jemi cukup lama dan melakukan kerja sama penyaluran bantuan, utamanya saat banjir dan longsor tahun lalu,” kata Edy Akhyar Fauzan, perwakilan MDMC yang hadir di lokasi penilaian.
Selain itu, lanjut Edy, saat pembagian daging kurban tahun ini dari Lazismu mengalokasikan juga untuk masyarakat Donorojo, utamanya masyarakat yang kurang mampu di Desa Klepu, Donorojo. “Semua itu tidak lepas dari koordinasi dan komunikasi yang dilakukan Mas Jemi,” tambah Edy yang juga tinggal di Donorojo ini.
Ucapan terima kasih pada apa yang sudah dilakukan oleh Jemi datang dari pihak-pihak terkait, karena sudah mengharumkan nama daerahnya. Tak hanya masyarakat Pacitan, tapi juga seluruh masyarakat Jawa Timur.
Selain itu semua berharap, Jemi bisa meraih juara satu. “Semoga perjuangan Mas Jemi ini membuahkan hasil yang maksimal dan menjadi juara nasional,” harap Nurrolin, Sekretaris Lazismu Pacitan. (IA)