PWMU.CO-Musibah bisa jadi ujian dan azab tergantung siapa yang mengalami. Bagi orang beriman, tertimpa bencana sebagai pembuktian keimanan. Bagi orang kafir bisa menjadi azab yang ditimpakan langsung di dunia.
Hal itu disampaikan KH Nadhif, direktur Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus dalam Kajian Ahad Pagi perdana di Aula PRM Blimbingrejo Nalumsari Jepara, Ahad (21/10/2018). Kajian dihadiri ratusan jamaah.
“Musibah dan bencana adalah bagian dari cara Allah swt menunjukkan kuasaNya. Ini merupakan ayat kauniyah untuk dibaca manusia,” terangnya.
Tapi ustadz muda ini mewanti-wanti jamaah untuk tidak menghubungkan musibah yang terjadi dikarenakan perbuatan tertentu. Bukan wewenang kita untuk menilai bencana sebagai ujian atau azab.
“Kita di sini yang tidak mengalami bencana harus menjadikan ini sebagai peringatan sehingga keimanan kita bertambah. Dengan berdzikir dan beramal saleh sebagai pembuktian keimanan kita,” tambahnya.
Hasil infak pengajian itu terkumpul Rp 2,185 juta untuk kas. Ketua panitia Solihul Huda, mengatakan, pengajian PRM Blimbingrejo dijadwalkan rutin setiap Ahad awal bulan untuk mengumpulkan warga Muhammadiyah dalam majelis ilmu. (Arif)