PWMU.CO – M. Dzaky Athala Rizky dan First Justisia disambut meriah saat tiba di sekolahnya, SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi), Senin (22/10/2018). Keduanya malu-malu saat tampil di depan para siswa usai upacara bendera.
Kedua siswa itu mengungkap banyak cerita saat mengantarkan tim Jawa Timur masuk babak final Gala Siswa Indonesia (GSI) 2018 dan mengalahkan Banten dalam babak adu penalti.
Seperti yang dituturkan mereka saat ditanya Kepala SMP Musasi Drs. Aunur Rofiq tentang perasaan mereka saat babak adu penalti. M. Dzaky yang menjadi penendang terakhir dan menjadi penentu kemenangan tim Jatim mengaku grogi.
“Ndredeg dan takut kalau tidak masuk,” ucap Dzaky yang mengaku mengarahkan tendangannya ke arah kanan penjaga gawang Banten itu. Pemain yang berposisi sebagai pemain sayap itu akhirnya bisa mengecoh kiper lawan yang ternyata bergerak ke kiri.
Lain lagi dengan First Justisia. Justis, panggilannya, mengaku lawan yang terberat saat mengikuti turnamen yang diselenggarakan Kemendikbud tersebut adalah saat melawan Jawa Barat. Jawa Timur mengalahkan Jawa Barat saat fase grup penyisihan.
“Skill (teknik) para pemain Jawa Barat bagus- bagus. Alhamdulillah kami bisa menang lewat adu penalti,” ujar pemain hitam manis yang berposisi menjadi bek kiri itu.
Atas keberhasilan ikut mengantarkan Jawa Timur menjadi juara 1 pada turnamen GSI 2018, mereka berdua diganjar berangkat ke markas Juventus di Turin-Italia pada akhir November.
Selama tiga pekan di klub yang dibela Cristiano Ronaldo tersebut, mereka belajar dan berlatih sepak bola.
“Persiapannya..apa ya? Bawa sepatu dan baju. Berharap juga bisa bertemu para pemain Juventus, terutama CR 7 (julukan Cristiano Ronaldo),” ujar Dzaky yang bercita-cita menjadi pemain tim nasional itu.
Mereka juga mendapat uang pembinaan 5 juta dari Kemendikbud dan 1.5 juta dari provinsi Jawa Timur. Kepala SMP Musasi lalu menggoda mereka berdua, bagaimana jika sebagian hadiahnya diinfaq-kan ke sekolah? Mereka berdua tersenyum lalu menganggukkan kepala.
Sukses selalu! (Darul)