PWMU.CO – Anak Sekolah Dasar jadi Chef? Pasti seru! Apalagi mereka masih kelas satu. Mimik wajah serius dan terkadang dibumbui dengan canda tawa menjadi atmosfir kesibukan saat itu. Hal itu nampak dalam kegiatan outing class anak-anak kelas 1B SD Muhammadiyah Plus Kota Probolinggo dalam tema “fun cooking” yang digelar di “Kantinku” pada hari Selasa, (23/10/2018).
Kegiatan ini mengingatkan mereka bahwa memasak adalah suatu rutinitas yang sering mereka lihat di rumah. Dibalik itu, filosofi “fun cooking” yang bertema memasak puding dengan karakter hewan. Yaitu menanamkan sejak dini kepada anak-anak untuk menyukai dan menyayangi makhluk hidup. Mereka juga belajar fokus dan konsentrasi pada kegiatan yang dilakukan pagi itu.
Para siswa terbagi dalam 5 grup dengan bahan yang sama di setiap meja. Setelah mendapat penjelasan singkat dari Chef Yuli mengenai tahapan-tahapan untuk membuat cup puding, anak-anak ini pun berebutan ingin mendapat giliran pertama meracik bahan yang sudah disiapkan di meja masing-masing.
“Becareful, ya! Aduk dengan baik supaya adonannya rata,” begitu pesan Chef Yuli dari “Kantinku” sambil mengamati kegiatan di setiap meja. “Come on, let me do it!” seru Beybi, salah seorang siswi yang tak sabar meminta giliran mengaduk adonan kue tersebut.
Secara tidak langsung kegiatan ini menanamkan rasa suka dan nantinya membuat mereka senang hati membantu ibu memasak di rumah. “‘Fun Cooking’ tidak sekedar tentang berlatih memasak saja tetapi juga menjadi sarana edukasi kepribadian anak, seperti menanamkan gemar gotong royong dan peduli pada orang lain, terutama peduli pada orang tua.” ungkap salah seorang walimurid.
Anak-anak diajak untuk tahu bagaimana proses pembuatannya mulai dari kenal bahan baku, cara mengolah, hingga menjadi satu kuliner yang siap dikonsumsi. Seluruh proses itu diyakini akan menjadi proses pembelajaran hingga dikemudian hari mampu mengembangkan kreatifitasnya hingga tertanam kecintaannya pada kuliner olahan olahan produk lokal. “Karena ini proses pembelajaran, kami juga memberikan penghargaan berupa sertifikat dan penilaian untuk kreativitas anak-anak,” pungkas Suci. (ulul albab)