PWMU.CO – Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau, rumpun bahasa Austronesia, yang diperkaya oleh berbagai sumber.
Ivan Lanin, wikipediawan dan pemerhati bahasa Indonesia, menyampaikan hal itu dalam diskusi bertajuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Koran pada Senin (22/10/18) di Graha Pena Jawa Pos.
Hadir pula dalam diskusi itu munsyi (ahli bahasa) sekaligus sastrawan Remy Sylado, pemilik Diva Press Edi Mulyono, dan Kepala Penyelaras Bahasa Jawa Pos Andri Teguh Pryantoro.
Ivan menjelaskan, bahasa Indonesia diserap dari berbagai sumber yaitu bahasa Inggris, Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab, dan bahasa lainnya. “Sembilan dari 10 kata berasal dari asing,” tambahnya dalam diskusi yang dihadiri ratusan peserta tersebut.
“Kita punya 700 lebih bahasa, 50 persen berasal dari Papua. Jadi masyarakat Papua punya ragam bahasa yang paling banyak, mereka menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,” terangnya.
“Bahasa Indonesia dicetuskan pada 2 Mei 1926 oleh M. Tabrani dan berkembang sejak 1945,” katanya.
Ivan yang pernah menjadi editor di Google Indonesia itu menjelaskan, bahasa Indonesia mengalami 4 kali perubahan ejaan, yaitu 1901 ejaan Van Ophuijsen, 1947 ejaan Soewandi, 1972 EYD atau ejaan yang disempurnakan, dan 2015 PUEBI atau pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
“Pada ejaan Soewandi, penggunaan angka 2 untuk kata ulang. Contohnya anak2 dibaca anak-anak, jadi Anda kalau menggunakan angka 2 untuk kata ulang, berarti Anda jadul,” kata Ivan disambut tawa peserta diskusi.
“Kita beruntung punya bahasa nasional dan bahasa resmi yang sama yaitu bahasa Indonesia. Singapura punya bahasa nasional dan bahasa resmi yang berbeda. Bahasa nasionalnya bahasa Melayu, bahasa resminya bahasa Melayu, Inggris, Hindi, dan Tiongkok,” terangnya.
“Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing,” pesannya. (Anang)