PWMU.CO – Kontributor PWMU.CO yang cukup produktif menulis berita: Kiki Cahya Muslimah SPdI (26), mengakhiri masa lajangnya tepat di Hari Sumpah Pemuda, Ahad (28/10/18).
Guru SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik yang biasa dipanggil Kiki itu disunting pemuda gagah: Nuh Musthofa M.HES (28), Bendahara Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya).
Akad nikah dilangsungkan di kediaman mempelai putri di Dusun Tanggungan RT 03/RW 02 Desa Wringinanom, Kecamatan Wringinano, Kabupaten Gresik pukul 09.00 WIB.
Bertindak sebagai wali nikah adalah Muhammad Rifki Rafiuddin—adik Kiki karena ayahnya, Fardu, wafat dalam kecelakaan motor tahun 2010 ketika mengantarkan Kiki daftar kuliah di IAIN, kini UIN, Sunan Ampel Surabaya.
Fardu pernah menjadi Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wringinanom yang pada tahun 2013 merintis pendirian SD Muhammadiyah 1 Wringinanom.
Saat menikahkan kakaknya, Rifki tampak tegas dan lancar sebagai wali dalam proses aqdun nikah.
“Pastinya deg-degan. Ini pengalaman yang berharga. Alhamdulillah berjalan dengan lancar,” tutur mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Gresik itu
Khutbah nikah disampaikan Direktur Program Pascasarjana UMSurabaya Prof Dr Abdul Hadi MAg. “Untuk menjadikan keluarga yang samawa (sakinah, mawaddah, dan rahmah) jangan pernah meninggalkan shalat lima waktu dengan berjamaah, meski ada di kantor maupun di rumah,” pesannya.
Dia juga berpesan agar mempelai menegakkan shalat sunah lainnya seperti shalat malam. “Karena doa yang paling diijabahi adalah doa ketika shalat,” tuturnya.
Tampak Nuh—sapaan mempelai putra— mengangguk-angguk. Setelah pengantin perempuan keluar, putra pasangan dari H Djoko Nur Musthofa dan Siti Mariyati MPd ini memasangkan cincin pernikahan dan gelang sebagai maharnya, selain seperangkat alat shalat.
Djoko pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Karangpilang dan Mariyati adalah Waka SMA Muhammadiyah 4 Surabaya.
Acara serah terima pengantin dipandu oleh Kusmiati SPd, Kepala TK Aisyiyah 39 Wringinanom. Dilanjutkan pembacaan Ayat Suci Alquran oleh Nandana, Siswa Kelas VI SD Muhammadiyah 1 Wringinanom.
Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wringinanom Heri Siswanto SHI menjadi wakil mempelai putri dalam seremonial serah terima manten. “Jaga dan bimbinglah serta jangan sia-siakan wanita yang sekarang ada di sampingmu,” tuturnya pada Nuh.
Matanya tampak berkaca-kaca. Lalu ia menyitir sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, “Cukup seseorang dianggap berdosa apabila ia menyia-nyiakan orang yang berada di bawah tanggung jawabnya (anak dan istri).”
Suasana pun tampak haru. Kulipah, ibu Kiki, meneteskan air mata sambil tersenyum. Beberapa undangan juga tak kuasa membendung air matanya.
Acara pernikahan juga dihadiri Mohammad Nurfatoni, editor PWMU.CO, yang bersama istrinya, Siti Rondiyah, adalah pihak yang kali pertama memperkenalkan kedua mempelai, alias Mak Jomblang.
Kiki adalah kontributor yang beritanya sering diedit oleh Nurfatoni, sedang Siti Rondiyah adalah teman kuliah ibunda Nuh di Program Pascasarjana UMSurabaya.
Ah, jalan menuju pernikahan itu kadang absurd. Selamat K1KI, samawa ya! (Ani Ummu Aida)