PWMU.CO-Memahami ideologi, politik, dan organisasi Muhammadiyah menjadi sebuah keharusan warga persyarikatan ini untuk menjadi penggerak dakwah dan mewarnai lingkungannya. Bukan sebaliknya malah terbawa arus ideologi lain.
Hal itu disampaikanKetua Majelis Pendidikan Kader PDM Lamongan Fahurrahim Syuhadi dalam kajian Ideopolitor bertempat di Perguruan Muhammadiyah Sekaran, Sabtu (27/10/2018).
Dia mengajak hadirin mengambil peran di tahun politik ini. “Tahun politik kali ini mari kita ambil peran dengan menyukseskan kader Muhammadiyah yang telah direkomendasi PWM Jatim untuk menjadi senator dan caleg,” katanya.
Sementara Wakil ketua LPCR PWM Jatim Nugraha Hadi Kusuma meminta warga Muhammadiyah tidak risau kurangnya kader. “Saatnya kita benahi satu per satu yang kurang,” tuturnya.
Dia mengatakan, semua harus bergerak dengan solid dan kompak, masjid-masjid yang sepi segera dimakmurkan. Sekolah-sekolah yang sepi ayo diramaikan kembali. Kita buat sekolah Muhammadiyah dicari para calon siswa.
Terkait banyaknya kader-kader terbaik keluar wilayah Sekaran dan Pangkatrejo, Nugraha menyarankan agar pimpinan mau mendatangkan kader-kader terbaik dari daerah lain. Dia menyarankan agar pimpinan setempat mau meminta tenaga dari pondok-pondok pesantren Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah yang tersebar di dalam maupun luar Jawa Timur.
Hadir sebagai narasumber acara ini Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid MSi dan Prof Dr Zainuddin Maliki.
Dalam kajian ini Nadjib Hamid banyak mengupas tentang pentingnya ideologi. Calon anggota DPD nomor 41 ini juga berpesan agar semua warga Persyarikatan selalu mengingat dan mengamalkan pesan KH Ahmad Dahlan.
Di sesi akhir Zainuddin Maliki menyoroti tentang politik etika dan masa depan bangsa. Caleg DPR ini menegaskan, gerakan jihad politik Muhammadiyah harus kita laksanakan dengan sungguh-sungguh agar masa depan bangsa ini lebih baik. ”Mari membangun politik yang berkeadaban,” tuturnya. (Uzlifah)