PWMU.CO-Anak yatim selain diberi santunan juga dianjurkan untuk membelai rambutnya sebagai ungkapkan kasih sayang kepada anak yang kehilangan orangtua.
Hal itu dikatakan penceramah Nuraini Saechu dalam pengajian di Masjid Baiturahman PCM Sendang Tulungagung, Ahad (28/10/2018). Pengajian ini dihadiri warga masyarakat setempat.
”Jika membelai rambut anak yatim akan mendapat kebaikan sebanyak rambut yang kita belai, maka kebaikan saya akan sangat banyak. Sebab istri saya yatim piatu,” seloroh Nuraini Saechu yang mengundang tawa hadirin.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulungagung ini memaparkan beberapa acara santunan dengan menghadirkan anak yatim di atas panggung. Cara seperti ini adalah pameran. Santunan yang tidak memikirkan perasaan malu si anak.
“Ini hal yang tidak bisa dicontoh. Bila akan menyantuni anak yatim bisa datangi rumahnya, panti asuhan atau bisa melalui Lazismu,” ujar dia menyarankan.
Pria asli Blitar ini juga mengingatkan kecerobohan umat Islam yang taat menjalankan ibadah ritual namun bisa juga menjadi pendusta bagi agamanya karena melupakan anak yatim.
“Dalam surat Al Maun dijelaskan oleh Allah siapa saja pendusta agama. Yaitu mereka yang menghardik anak yatim, tidak memberikan bantuan kepada fakir miskin, orang yang lalai dalam shalat, orang yang riya dan orang yang enggan memberikan bantuan,” kata dia menjelaskan.
Pengajian dihadiri 70-an warga untuk menguatkan ghirah berorganisasi. PCM Sendang baru tebentuk. Pengajian bulanan ini baru kedua kalinya. (Hendra)