PWMU.CO – Prof Dr Zainudin Maliki MSi mengatakan, sesungguhnya bangsa Indonesia memiliki modal banyak tapi kini dikenal sebagai negara yang terjebak utang menumpuk. Menurut beberapa laporan, utang Indonesia kini telah mencapai Rp 4.600 trilyun.
“Negeri ini sudah diberi modal sangat banyak oleh Allah berupa kekayaan alam yang melimpah,” tegasnya. Mengutip laporan The Econonist, ia menunjukkan Indonesia sebagai penghasil beras nomor 3, pala nomor 1, dan karet nomor 2 di dunia.
“Tapi kenapa masih punya utang begitu banyak?” tanyanya. “Lha wong mau merekonstruksi daerah terdampak bencana Lombok dan Sulteng saja perlu pinjaman dari Bank Dunia.”
Zainuddin menyampaikan hal itu pada Kajian Ideopolitor yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lamongan, di Aula Hotel Elresas Lamongan, Selasa (30/10/18).
Menurut Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim ini, semua itu berawal dari krisis kepemimpinan. “Kita krisis kepemimpinan karena banyak pemimpin di negeri ini yang defisit komitmen untuk membangun negeri dan memihaki bangsa sendiri. “Kenapa demikian? Ya karena sistem juga yang membuat munculnya pemimpin seperti itu,” terangnya.
Dosen Filsafat Ekonomi Islam Unair itu juga menyoroti perilaku masyarakat Indonesia yang masih kalah dengan bangsa lain, termasuk rendahnya budaya baca yang dalam sebuah penelitian yang dilakukan PISA bertengger pada rangking keempat dari bawah.
“Lha ya wong Indonesia itu kalau baca bukan cari ilmu tapi cari pengantar tidur. Waktu ngantuk tapi sulit tidur, selesai dengan baca. Dengan baca bisa cepat tidur,” ujarnya yang disambut tawa peserta.
Selain minat baca yang rendah Zainuddin menyoroti kurangnya disiplin bangsa Indonesia. “Bangsa kita ini tingkat disiplinnya rendah. Suka molor kalau ada acara. Selain acara terlambat, bangsa ini lebih suka penuhi tempat duduk belakang dan membiarkan kursi depan kosong.
“Kalau disiplin, bisa kehilangan identitas ke-Indonesia-an kita, karena lemahnya disiplin sudah menjadi stigma atau identitas bangsa Indonesia,” sindir Zainuddin yang disambut gerrr peserta.
Ayah dari dua anak ini akhirnya mengajak warga Muhammadiyah untuk membulatkan tekad di tahun politik kali ini untuk memilih pemimpin yang bisa membawa bangsa Indonesia keluar dari jebakan hutang.
Zainuddin meyakinkan kalau warga Muhammadiyah bersatu pasti bisa melahirkan pemimpin yang baik. Oleh karena itu, demikian ungkapnya, kita harus bisa tunjukkan bahwa Muhammadiyah bukanlah sekumpulan kerumunan orang, yang berkumpul tetapi dengan tujuan dan pilihan yang berbeda-beda. Ber-Muhammadiyah itu adalah bersyarikat. Artinya berhimpun dengan satu pilihan.
“Kalau itu bisa kita wujudkan, maka kita tidak hanya bisa mendapatkan pemimpin yang mampu membawa bangsa Indonesia keluar dari jebakan hutang. Lebih dari itu bisa membawa Indonesia menjadi bangsa yang berkemajuan,” ucap calon anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Gresik Lamongan nomor urut 2 ini. (Uzllifah)
Discussion about this post