PWMU.CO-Sebanyak sembilan siswa SD Muhammadiyah Manyar Gresik mengikuti lomba pesawat terbang kertas (paper space glider) pada ajang Indonesia Robo Fest (IROF) 2018 di Hall Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Jumat (2/11/2018).
Lomba pesawat terbang kertas ini tergolong baru kali ini diadakan di IROF. Peserta dituntut mampu melipat kertas A4 yang dibagikan panitia membentuk pesawat terbang yang presisi dan seimbang sehingga dapat terbang stabil.
Pesawat kertas itu harus mampu dipasang motor baling-baling mini yang berputar dengan bantuan batere kancing. Kategori pesawat kertas ini tergolong robot murah meriah. Dapat dirancang dari bahan kertas daur ulang.
Model robot murah meriah ini untuk mereka yang tidak punya robot berbiaya tinggi. ”Tapi tetap butuh keterampilan tinggi dalam merancang robot,” ujar Lita dari Robo Buddy, salah satu sponsor paper space glider IROF ini.
Di kategori ini ada 17 tim yang ikut. SD Muhammadiyah Manyar mengikutkan lima tim. “Kita harapkan dari kategori ini siswa dapat belajar merancang pesawat yang dapat terbang stabil untuk melewati rintangan,” kata Shofan Hariyanto, pembina robot kategori space glider.
Rintangan dalam lomba ini berupa tantangan melewati enam ring berdiamter 1 meter yang ditata berjajar dengan jarak tempuh 9 meter. Pesawat harus bisa terbang lurus memasuki ring-ring itu.
Tim SDMM yang mengikuti lomba ini persiapan dengan latihan satu bulan. Paling sulit dari tantangan ini ada dua. Seperti dialami Naufal, siswa kelas 5. “Pertama menstabilkan pesawat kertas. Kedua, menjaga baling-balingnya agar tidak patah,” tuturnya.
Siswa yang hobinya menonton film kartun ini latihan hingga menghabiskan banyak kertas. Selama latihan dia siapkan satu rim kertas 80 gram. (Zaki)
Tim SDMM peserta paper space glider
Akhmad Budihanz (Kelas 4)
Adelio Sindu ( Kelas 4)
Misfan Faiq ( Kelas 5)
Muhammad Raza ( Kelas 4)
Bima Kuncahyo (Kelas 4)
Nasyad Harun (Kelas 5)
Ahmad Ayub Nur ( Kelas 4)
Alfian Hilmi Naufal (Kelas 5)
Zulfikar
Ahmad Syachbany (Kelas 5)